Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Catatan Willy Kumurur

Brasil vs Serbia di Piala Dunia 2022, Membalut Luka dengan Kemenangan

Kemenangan Tim Samba di Piala Dunia sangat dinanti untuk membalut luka-luka politik yang diderita oleh rakyat Brasil.

handover
dr Willy Kumurur (Alumni Fakultas Kedokteran Unsrat dan penikmat bola. Tinggal di Kota Manado, Sulawesi Utara) 

Kolumnis bola The Guardian, Juninho Pernambucano, menulis bahwa Neymar jelas kehilangan kontak dengan akarnya yaitu mayoritas penduduk yang akan mendukungnya selama Piala Dunia.

Setiap empat tahun, pemilihan presiden dan Piala Dunia bertepatan di Brasil, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh lanskap masyarakat.

Setelah Piala Dunia Rusia 2018, terjadi pembajakan politik terhadap jersey kuning tim nasional Brasil -jersey yang bersejarah dan sangat dihormati.

Jersey tersebut digunakan untuk meningkatkan gerakan nasionalis Bolsonaro dan membuat jutaan rakyat Brasil tidak mengakui dan menolak untuk memakainya, bahkan untuk kepentingan di Piala Dunia.

Namun terlepas dari semua ini, masih ada harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Baca juga: Piala Dunia 2022 Panggung Ketidakpastian

Dengan banyak orang di Brasil mendukung tim nasional dan berharap bahwa kesuksesan tim Samba di Piala Dunia akan memulai rekonsiliasi akibat luka baru yang menyakitkan.

Proses pemulihan identitas Brasil di panggung dunia dimulai oleh Lula selama Konperensi Perubahan Iklim (COP27) yang diselenggarkan di Mesir.

Ia menunjukkan komitmen baru Brasil terhadap diplomasi global dan kepemimpinan lingkungan; dan proses pemulihan ini diharapkan berlanjut di lapangan hijau selama perhelatan Piala Dunia di Qatar.

Jika rakyat Argentina sangat berharap agar Tim Tango kalah terus-menerus di fase grup demi pemulihan ekonomi dalam negeri, maka rakyat Brasil beda.

Rakyat Brasit sangat berharap agar Tim Samba berjaya di medan laga untuk memulihkan luka politik serta merekatkan kembali persaudaraan antar anak bangsa.

Dalam situasi politik seperti inilah, tim asuhan Tite memasuki gelanggang pertempuran.

Lawan pertama mereka adalah pasukan Serbia, di bawah pimpinan Dragan Stojkovic yang akan berlangsung di Lusail Stadium.

Kemenangan Tim Samba sangat dinanti untuk membalut luka-luka politik yang diderita oleh rakyatnya.

Namun, Sergej Milinkovic-Savic dan kawan-kawan tak akan rela membiarkan Tim Samba mempecundangi mereka.****

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved