Perang Rusia Vs Ukraina
Zelensky: Ukraina Tidak akan Serahkan Tanahnya sebagai Imbalan Berakhirnya Perang dengan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ia tidak akan menyerahkan tanah negaranya sebagai imbalan berakhirnya perang dengan Rusia.
Italia, Hongaria dan Siprus mendesak Uni Eropa untuk menyerukan gencatan senjata dan negosiasi antara negara-negara yang bertikai.
Negara-negara tersebut menempatkan diri mereka bertentangan dengan negara-negara anggota lain yang bertekad untuk tetap berpegang pada pendekatan agresif dengan Moskow menjelang KTT Dewan Eropa minggu depan.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, juga berbicara di Davos pada hari Selasa (24/5/2022).
Ia mengatakan Ukraina harus memenangkan perang, tanpa menyebutkan pembicaraan damai.
Sementara itu, Rusia mengisyaratkan mungkin siap untuk mengakhiri blokade pelabuhan Ukraina yang telah memicu kekhawatiran krisis pangan global.
Wakil menteri luar negeri Rusia Andrei Rudenko dikutip oleh Interfax mengatakan bahwa Mosocw siap untuk menyediakan jalur kemanusiaan yang diperlukan untuk barang-barang yang meninggalkan Ukraina di Laut Hitam.
Meski begitu, pertempuran di Donbas berlanjut pada hari Rabu (25/5/2022).
Pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka di dua kota utama di wilayah Luhansk.
Sievierodonetsk dan Lysychansk, kota kembar di sisi berlawanan dari Sungai Donets Siversky, mengalami serangan berat dan dikepung di tiga sisi.
Kejatuhan kota tersebut akan memberi Rusia kendali penuh atas Luhansk – tujuan perang utama Moskow.
Zelensky berkata: "Semua kekuatan yang tersisa dari tentara Rusia sekarang terkonsentrasi pada Donbas."
"Penjajah ingin menghancurkan semua yang ada di sana."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)