Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perang Rusia Vs Ukraina

Zelensky: Ukraina Tidak akan Serahkan Tanahnya sebagai Imbalan Berakhirnya Perang dengan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ia tidak akan menyerahkan tanah negaranya sebagai imbalan berakhirnya perang dengan Rusia.

Editor: Aswin_Lumintang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, RUSIA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ia tidak akan menyerahkan tanah negaranya sebagai imbalan berakhirnya perang dengan Rusia.

Dilansir Independent, negosiasi damai tidak dapat dilanjutkan sampai Rusia menunjukkan kesediaannya untuk memindahkan pasukan dan peralatannya kembali ke posisi sebelum 24 Februari, yaitu sebelum Vladimir Putin memerintahkan invasi, kata Zelensky dalam pidato video di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Rabu (25/5/2022).

Zelensky mengatakan dia hanya bersedia membahas diakhirinya perang dengan berbicara kepada Putin sendiri dan tidak melalui perantara.

Mikhail Kasyanov dan Vladimir Putin
Mikhail Kasyanov dan Vladimir Putin ((en.kremlin.ru))

Ia menambahkan bahwa jalan keluar diplomatik dari konflik ini memungkinkan jika presiden Rusia memahami kenyataan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pernyataan melalui tautan video selama acara di sela-sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada 25 Mei 2022. (Fabrice COFFRINI / AFP)
Ditanya apakah mungkin untuk merundingkan penghentian konflik, Zelensky mengatakan:

"Ukraina tidak akan menyerahkan wilayah kami."

"Kami berjuang di negara kami, di tanah kami."

"Perang sedang diperjuangkan untuk tanah kami, untuk kebebasan kami, untuk kemerdekaan kami, dan untuk masa depan kami," tambahnya.

Pembicaraan selama berbulan-bulan antara negosiator Ukraina dan Rusia hanya menghasilkan sedikit kemajuan, di antaranya berupa kesepakatan tentang koridor kemanusiaan.

Namun kesepakatan itu pun sering diabaikan oleh Rusia.

Baca juga: Sulit Menemukan Jalan Keluar dari Permasalahan Hidup? Amalkan Doa Ashabul Kahfi Berikut Ini

Baca juga: Ini Daftar Tim yang Pernah Menjadi Juara Liga Champions, Real Madrid 13 Kali, Liverpool Baru 6 Kali

Negosiator utama Moskow Vladimir Medinsky mengatakan pada hari Minggu bahwa Rusia siap untuk melanjutkan pembicaraan damai.

Tetapi "persiapan serius" diperlukan sebelum para presiden dapat bertemu, menurut kantor berita milik negara Rusia, Tass.

"Para kepala negara harus bertemu untuk mencapai kesepakatan akhir dan menandatangani dokumen, tetapi tidak untuk mengambil foto," katanya seperti dikutip Tass.

Di sisi lain, diskusi pembicaraan damai justru menimbulkan keretakan di Uni Eropa.

Beberapa negara anggota berusaha untuk menggiring blok tersebut ke arah sikap yang lebih "berdamai" dengan Rusia.

Italia, Hongaria dan Siprus mendesak Uni Eropa untuk menyerukan gencatan senjata dan negosiasi antara negara-negara yang bertikai.

Negara-negara tersebut menempatkan diri mereka bertentangan dengan negara-negara anggota lain yang bertekad untuk tetap berpegang pada pendekatan agresif dengan Moskow menjelang KTT Dewan Eropa minggu depan.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, juga berbicara di Davos pada hari Selasa (24/5/2022).

Ia mengatakan Ukraina harus memenangkan perang, tanpa menyebutkan pembicaraan damai.

Sementara itu, Rusia mengisyaratkan mungkin siap untuk mengakhiri blokade pelabuhan Ukraina yang telah memicu kekhawatiran krisis pangan global.

Wakil menteri luar negeri Rusia Andrei Rudenko dikutip oleh Interfax mengatakan bahwa Mosocw siap untuk menyediakan jalur kemanusiaan yang diperlukan untuk barang-barang yang meninggalkan Ukraina di Laut Hitam.

Meski begitu, pertempuran di Donbas berlanjut pada hari Rabu (25/5/2022).

Pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka di dua kota utama di wilayah Luhansk.

Sievierodonetsk dan Lysychansk, kota kembar di sisi berlawanan dari Sungai Donets Siversky, mengalami serangan berat dan dikepung di tiga sisi.

Kejatuhan kota tersebut akan memberi Rusia kendali penuh atas Luhansk – tujuan perang utama Moskow.

Zelensky berkata: "Semua kekuatan yang tersisa dari tentara Rusia sekarang terkonsentrasi pada Donbas."

"Penjajah ingin menghancurkan semua yang ada di sana."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved