Penanganan Covid
Kasus Covid-19 di Sulut Melonjak, Ini Tanggapan Pengamat Kesehatan
Provinsi Sulawesi Utara mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan.
Penulis: Andreas Ruauw | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Provinsi Sulawesi Utara mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan.
Hal itu mendapat tanggapan dari pengamat kesehatan Epidemolog sekaligus Dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Manado Jonesius Manoppo, Senin (26/4/2021).
Ia mengakui bahwa memang akhir-akhir ini penerapan protokol kesehatan sepertinya melonggar.
Baca juga: 41 Ribu Vaksin Sinovac Segera Masuk Sulut
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Bagi Guru dan Tenaga Pendidik di Sitaro Mulai Berproses
Baca juga: Sifat Asli Nathalie Holscher Dibongkar Rizky Febian, Boy William Sampai Kaget
"Aktivitas masyarakat di tempat umum tidak lagi mengindahkan penjagaan jarak, bahkan pengawasan terhadap penggunaan masker, pemeriksaan suhu tubuh dan sarana mencuci tangan sudah mulai hilang," ungkap Manoppo.
Lanjutnya, karena berkurangnya kewaspadaan dan kesiap-siagaan masyarakat untuk mencegah penularan covid ini bisa jadi akibat penetapan beberapa daerah menjadi zona orange dan kuning sehingga ada rasa aman.
Demikian juga dengan kegiatan vaksinasi yang ramai dilaksanakan sekarang ini menimbulkan persepsi di masyarakat bahwa keadaan sudah aman.
Baca juga: Soal Oknum ASN Pemkot Pesiar di Kejari, Joice Taroreh: Bukan ASN di Dinas PU Ini
Baca juga: Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Tahun 2020 di Sulut Capai 76,78 Persen
Baca juga: Peran Dua Kapal Canggih yang Temukan KRI Nanggala, MV Swift Rescue Singapura dan KRI Rigel Perancis
"Padahal masih butuh banyak usaha untuk mencapai cakupan sasaran yang dibutuhkan sehingga kekebalan masal bisa diperoleh," ucapnya.
Kasus yang ada saat ini apabila ditindaklanjuti dengan tracing dan test yang memadai maka akan ditemukan lebih banyak lagi kasus baru dalam beberapa saat kedepan.
Lonjakan ini sebaiknya diikuti dengan kewaspadaan dan kesiapsiagaan semua pihak, mengaktifkan kembali protokol kesehatan sebagai standar hidup normal yang baru akan membantu meredam penularan.
Baca juga: Bolehkah Menonton Film Adegan Panas di Saat Bulan Ramadan? Ini Penjelasannya
Baca juga: 27 Kali Dibanting saat Dipaksa Latihan Judo, Seorang Bocah 7 Tahun Kini Koma
Baca juga: Ada Apa dengan Vincent Raditya? Mendadak Singgung soal Pebinor, Status Istri di IG Jadi Sorotan
Sambil itu tetap mengusahakan agar vaksinasi berjalan dengan lancar untuk mencapai target sasaran secepatnya.
Ia menyampaikan bagi masyarakat sebaiknya tetap sadar bahwa pandemi masih berlangsung.
Peluang untuk tertular dan menularkan masih sangat besar, terutama di kelompok yang belum divaksin.
Baca juga: Pacari Bule, Gracia Indri Dikabarkan Pindah ke Belanda dan Segera Menikah: Doain Aku di Sini Ya
Baca juga: Sosok Raditaka Mardyansah adalah Tulang Punggung Keluarga, Ternyata Perjuangannya Tidak Gampang
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Dini Hari Pukul 03.00 WIB, 3 Orang Tewas Tergeletak di Jalan, Vario vs Legenda
Dan yang tidak kalah penting ialah, media senantiasa melaksanakan tugas mulianya dalam memberikan pencerahan dan terus mengingatkan masyarakat, mengenai pentingnya protokol kesehatan.
"Karena ketika terdistraksi dengan fenomena yang lain maka perhatian juga teralihkan.
Akibatnya masyarakat kembali tidak patuh," tandasnya.
Baca juga: 92 Penghuni Lapas Kotamobagu Positif Covid 19
Baca juga: 3 Populer: Kehidupan Awak Kapal Selam | Kepala BIN Ditembak di Papua | Sosok Letda Rhesa Sigar
Baca juga: Kecelakaan Maut, Satu Orang Tewas Usai Pikap Tabrak 3 Pejalan Kaki, Mobil Kencang Diduga Ngantuk
YOUTUBE TRIBUN MANADO: