Berita Bitung
Pemerintah Kota Bitung ‘Malendong’ Bersihkan Sampah di Sepanjang Jalan Protokol
Menggunakan pakaian kaos berkerah dan celana panjang, mereka melakukan kerja bakti membersihkan dan angkat sampah
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: David_Kusuma
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – 28 titik di sepanjang ruas jalan Protokol, mulai dari Tuguh perbatasan Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), tepatnya di Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari.
Sampai depan kantor Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Duasudara Bitung, di jalan Depot Pertamina Kelurahan Bitung Tengah Kecamatan Maesa, terpantau banyak deratan orang.
Menggunakan pakaian kaos berkerah dan celana panjang, mereka melakukan kerja bakti membersihkan dan angkat sampah.
Ini dilakukan oleh honorer, staf, pegawai dilingkungan Pemerintah Kota Bitung.
Baca juga: Sudah 1.297 Pelayan Publik Ikuti Vaksinasi, Dinkes Bolmut Tunggu Penyaluran Vaksin Jenis AstraZeneca
Baca juga: Sah! Pegadaian Jadi Pelopor Industri Keuangan 4.0
Baca juga: Kecelakaan Maut, Seorang Pengendara Tewas, Truk Batu Bara Tabrak Bus dan 3 Motor di Lampu Merah
Bahkan kegiatan kerja bakti ini diikuti langsung Wali kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM,
Wakil Wali kota (Wawali) Hengky Honandar SE didampingi Ny Rita Mantiri Tangkudung Ketua TP PKK dan Dekranasda serta Ny Ellen Honandar Sondakh wakil Ketua TP PKK.
Mereka melakuka kerja bakti, di Tugu perbatasan antara Kota Bitung dan Kabupaten Minut sampai di titik Depan Dodik Secata B Rindam XIII Merdeka, di Kelurahan Wangurer Kecamatan Girian.
Baca juga: Wanita Cantik Mareyne Magdalena Rimporok Lega Usai Jalani Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Peringatan Dini Besok Selasa 6 April 2021, BMKG: Ini 25 Wilayah yang Berpotensi Cuaca Ekstrem
Baca juga: Tradisi Unik Jelang Bulan Suci Ramadhan 1442 H, Bupati Bolmut Ikuti Prosesi Adat Mopohabaru
Di lokasi ini, Wali Kota dan wawali agak lama bekerja bakti karena menemukan ada tumpukan sampah kayu pohon dan sampah lainnya.
Kemudian Maurits Mantiri, Hengky Honandar terlibat percakapan dengan Sadat Minabari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan IGN Rudy Tenok Kepala Dinas PUPR Kota Bitung.
Menurut Wali kota dan Wawali, kebersihan lingkungan jadi salah satu fokus pemerintahan tiga tahun ke depan.
“Perilaku hidup bersih diharapkan bisa membudaya dan terbawa dalam rutinitas pekerjaan,” kata Maurits Mantiri.
Baca juga: Sudah Diumumkan, Pemerintah Izinkan Sholat Tarawih Berjemaah di Masjid Meski Pandemi Covid 19
Baca juga: Ingat Pinkan Mambo? Jarang Muncul di Layar Kaca, Eks Duet Maia Estianty Kini Jual Pakaian Bekas
Baca juga: Talaud Bakal Miliki Tiga Bandar Udara, Elly Lasut: Demi Kemajuan Daerah di Perbatasan NKRI
Program bersih-bersih itu ditujukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Dengan menggelorakan kerja bakti seperti ini, Maurits Mantiri dan Hengky Honandar sebagai Wali kota dan wawali bisa memunculkan semangat gotong-royong kepada kita semua.
“Kita bisa semakin peduli pada lingkungan dan terus melestarikannya," jelasnya.
Hengky Honandar Wawali Bitung menambahkan, meski terkesan sepele, manfaat dari gotong royong menjaga kebersihan lingkungan sangat besar.
Pertama tentu membuat lingkungan jadi sehat sehingga bisa mencegah penyebaran berbagai jenis penyakit.
Baca juga: Masih Ingat Gayanti Hutami Anak Tommy Soeharto? Potretnya Tak Kalah Cantik dari Ibunya, Tata Cahyani
Baca juga: Kapal Tiongkok Masuk Laut China Selatan, Filipina Geram: Bisa Picu Permusuhan yang Tidak Diinginkan
Baca juga: Mengaku Sudah Izin Orangtua Berdua dengan Pria di Hotel, Siswi SMA Tetap Diamankan
“Tapi selain itu manfaat dari gotong-royong juga untuk memupuk kebersamaan. Kita bisa menjaga hal itu dan pada gilirannya memberi dampak positif terhadap kehidupan bermasyarakat," tutur Hengky Honandar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Bitung, Sadat Minabari mengatakan, jika kerja bakti itu juga sebagai bentuk pencegahan resiko bencana.
Dengan rutin membersihkan sampah maka kita bisa meminimalisir potensi bencana.
“Karena seperti yang sering terjadi, banjir di Bitung kerap disebabkan oleh terganggunya drainase akibat penumpukan sampah," kata Sadat Minabari.
Baca juga: Pesta Pernikahan Jadi Kontroversi, Atta Halilintar Curhat: Nggak Nikah Salah, Nikah Juga Disalahin
Baca juga: Refly Harun Pertanyakan Sikap Istana Soal Moeldoko, Soroti Langkah di Demokrat: Harusnya Diganti
Baca juga: 6 Zodiak Ini Cerdas dan Berwawasan Luas, Zodiakmu Termasuk?
Sebagai instansi yang mengurus kebersihan dk Kota Bitung, Sadat Minabari menghimbau terkait penanganan sampah.
Beberapa hal yang harus diperhatikan terdiri dari penggunaan wadah yang hanya sekali pakai,
pemisahan sampah organik dan non organik, waktu pembuangan sampah yang berlaku dari pukul 18.00 Wita-06.00 Wita.
Menghindari munculnya lokasi baru pembuangan sampah, serta menghindari pembuangan sampah bersifat spesifik atau luar biasa, semisal puing-puing bangunan, pecahan kaca dan potongan pohon.
Baca juga: PT MNS Bitung Wilmar Group, Menang Banding, Haryadi: Gugatan Rp 9,2 M Tidak Mendasar!
Baca juga: Kecelakaan Maut, Seorang Polisi Jadi Korban Tewas, Toyota Innova Terguling Usai Tabrak Colt Diesel
Baca juga: Luna Maya Berikan Klarifikasi dan Minta Maaf Terkait Tudingan Remehkan Kesehatan Mental
“Untuk jenis sampah luar biasa puing, pecahan kaca dan potongan pohon agar langsung dibuang ke tempat pengolahan akhir (TPA) di Kelurahan Winenet 2 Kecamatan Aertembaga, jangan lagi buang di tempat pembuangan sampah (TPS),” tandasnya.
Pelaksanaan kerja bakti dimaksud dilakukan di seluruh wilayah di Kota Bitung.
Tak hanya jajaran pemerintah, unsur Forkopimda serta TNI/Polri ikut ambil bagian di dalamnya.(crz)
Baca juga: Tradisi Unik Jelang Bulan Suci Ramadhan 1442 H, Bupati Bolmut Ikuti Prosesi Adat Mopohabaru
Baca juga: Penampilan Baru Felicia Tissue, Muncul Setelah Viral Diputusin Kaesang, Kini Digandeng Sosok Spesial
Baca juga: Kecelakaan Maut Tadi Malam Pukul 20.00 WIB, Pemotor Tewas, Tabrak Mobil Mogok Parkir di Tengah Jalan
YOUTUBE TRIBUN MANADO: