Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

KKNT Pastikan Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Meledak di Udara, Jatuh dalam Kondisi Utuh

Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KKNT Pastikan Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Meledak di Udara.

Editor: Alexander Pattyranie
isitmewa
Grafik Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Rute Jakarta-Pontianak 

berkurang, kecepatan pesawat bertambah, sedangkan kecepatan 115 knots di data flightradar.

24 merupakan ground speed.

Dalam rapat yang sama Direktur Utama Airnav Indonesia, M Pramintohadi Sukarno, menyatakan

dari data radar ATC, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat berbelok ke kiri sejauh 075 derajat untuk

menghindari cuaca.

“Pada 14.38, Sj 182 meminta arah 075 derajat kepada ATC (Air Traffic Controller) dengan alasan cuaca,

dan diizinkan untuk diinstruksikan naik ke ketinggian ke 11.000 kaki,” kata Pramintoha.

Instruksi selanjutnya juga diberikan kepada pilot. Petugas ATC memastikan pesawat aman.

Sebab, di jalur yang sama dengan ketinggian sedikit berbeda ada pesawat AirAsia

menuju Pontianak yang melintas.

“Saat diizinkan oleh ATC diinstruksikan naik ke ketinggian 11.000 kaki, ini memang dijawab pilot ‘clear’.

Karena pada ketinggian sama ada pesawat sama yang akan terbang juga ke Pontianak, yaitu AirAsia,

saat ketinggian 10.600 kaki, diinstruksikan oleh ATC naik ke 13.000 kaki dan masih direspons baik

oleh Sriwijaya SJ 182,” katanya.

Ia menuturkan selama proses komunikasi dengan ATC sejak 14.36 WIB hingga 14.39 WIB tidak ada

laporan kondisi pesawat tidak normal.

“Semua berlangsung dengan normal,” ujarnya. Namun, pada pukul 14.39, SJ 182 terpantau

di layar radar ATC berbelok ke kiri arah Barat laut, seharusnya ke arah kanan 075 derajat.

ATC melakukan konfirmasi arah pada pukul 14.40 WIB, tapi tidak ada respons pesawat hilang dari radar.

“ATC berusaha memanggil berulang kali sampai 11 kali dibantu oleh penerbangan lain, penerbangan Garuda untuk melakukan komunikasi dengan SJ 182 namun tidak ada respons.

Demikian terjadi dari 14.36 sampai dengan 14.40,” katanya.

Soerjanto Tjahjono mengatakan pilot sempat mengubah mode autopilot.

Kemudian pesawat berbelok ke kiri.

“Selanjutnya pesawat mulai berbelok ke kiri secara perlahan sampai pesawat akhirnya menukik ke bawah hingga ke membentur permukaan laut,” ujarnya.

Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Meledak di Udara, KNKT Bantah Pesawat Full Stall saat Jatuh
Kamis, 4 Februari 2021 10:01 WIB

Dalam rapat yang sama Direktur Utama Airnav Indonesia, M Pramintohadi Sukarno, menyatakan

dari data radar ATC, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat berbelok ke kiri sejauh 075 derajat untuk

menghindari cuaca.

“Pada 14.38, Sj 182 meminta arah 075 derajat kepada ATC (Air Traffic Controller) dengan

alasan cuaca, dan diizinkan untuk diinstruksikan naik ke ketinggian ke 11.000 kaki,” kata Pramintoha.

Instruksi selanjutnya juga diberikan kepada pilot.

Petugas ATC memastikan pesawat aman.

Sebab, di jalur yang sama dengan ketinggian sedikit berbeda ada pesawat AirAsia menuju Pontianak yang melintas.

“Saat diizinkan oleh ATC diinstruksikan naik ke ketinggian 11.000 kaki, ini memang dijawab pilot ‘clear’. Karena pada ketinggian sama ada pesawat sama yang akan terbang juga ke Pontianak, yaitu AirAsia, saat ketinggian 10.600 kaki, diinstruksikan oleh ATC naik ke 13.000 kaki dan masih direspons baik oleh Sriwijaya SJ 182,” katanya.

Ia menuturkan selama proses komunikasi dengan ATC sejak 14.36 WIB hingga 14.39 WIB tidak ada laporan kondisi pesawat tidak normal. “Semua berlangsung dengan normal,” ujarnya. Namun, pada pukul 14.39, SJ 182 terpantau di layar radar ATC berbelok ke kiri arah Barat laut, seharusnya ke arah kanan 075 derajat. ATC melakukan konfirmasi arah pada pukul 14.40 WIB, tapi tidak ada respons pesawat hilang dari radar. “ATC berusaha memanggil berulang kali sampai 11 kali dibantu oleh penerbangan lain, penerbangan Garuda untuk melakukan komunikasi dengan SJ 182 namun tidak ada respons. Demikian terjadi dari 14.36 sampai dengan 14.40,” katanya.

Soerjanto Tjahjono mengatakan pilot sempat mengubah mode autopilot. Kemudian pesawat berbelok ke kiri. “Selanjutnya pesawat mulai berbelok ke kiri secara perlahan sampai pesawat akhirnya menukik ke bawah hingga ke membentur permukaan laut,” ujarnya.

Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB. Pesawat jenis Boeing 737-500 diperkirakan jatuh setelah empat menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

Total jumlah penumpang yang berada di pesawat tersebut 56 penumpang dengan enam awak pesawat aktif. Rinciannya, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

(tribun network/mam/dod)

BERITA TERPOPULER :

 Masih Ingat Kecelakaan Remaja Dibiarkan di Jalanan hingga Tewas? Kini Sang Ayah Tempuh Jalur Hukum

 Kecelakaan Maut, Sebanyak 32 Orang Tewas Kecelakaan Beruntun, Truk Bawa Peti Jenazah Tabrak Mobil

 Ingat Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Sukoharjo? Keluarga Pelaku Senang Terdakwa HT Terima Ini

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Meledak di Udara, KNKT Bantah Pesawat Full Stall saat Jatuh

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved