Ombak Tinggi di Manado
Sehari Pasca-Gelombang Pasang, Septiana Hasan Tetap Berjualan di Pinggir Demi Kebutuhan Keluarga
Meskipun cuaca ekstrem masih terjadi, Septiana Hasan tetap berjualan di pinggir jalan Boulevard Dua, Sindulang Dua, Manado
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Meskipun cuaca ekstrem masih terjadi, Septiana Hasan tetap berjualan di pinggir jalan Boulevard Dua, Sindulang Dua, Manado, Senin (18/1/2021), demi kebutuhan keluarga.
Sejak Sabtu, hujan deras yang disertai angin kencang masih terus melanda kota Manado, terlebih di pinggiran laut di Manado.
Septiana Hasan yang akrab disapa Lulu bersama anaknya,
ketika ditemui di tendanya di pinggir jalan sedang berjualan kelapa, milu (jagung), pisang goreng dan saraba.
Baca juga: Dulu Desa Ini Langganan Banjir, Sekarang Tiap Musim Hujan Warga Bisa Tidur Nyenyak
Baca juga: Dinas Pertanian dan Perikanan Akan Usulkan Ranperda LP2B ke DPRD Kotamobagu
Baca juga: Gelombang Pasang Hantam Desa Gangga Satu, 11 Rumah Rusak
Lulu mempunyai dua orang anak, saat ditemui suaminya saat itu sedang membuat motornya yang sedang rusak.
Menurut Lulu, meskipun cuaca ekstrem, tetapi dirinya bersama suami harus memberanikan diri membuka warung jualanya.
Dengan wajah yang terlibat banyak senyum ketika diwawancarai, dia mengaku, dirinya terpaksa harus berjualan demi mencukupi kebutuhan keluarganya.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Membuat Nelayan Sulit Melaut, Harga Ikan di Pasar Mengalami Kenaikan
Baca juga: Personel Polda Sulut Bantu Masyarakat Bersihkan Material Sisa Banjir dan Tanah Longsor
"Yah mau bagaimana lagi harus mencari nafkah
Baca juga: Dulu Aktris Cilik, Bocah Ini Kini Hidup Miskin dan Tinggal di Rumah Petak, Uangnya Dicuri Sang Ayah
keluarga jadi harus membuka tempat jualan walaupun di tengah cuaca yang ekstrem seperti sekarang ini," katanya.
Dirinya sampaikan sebenarnya merasa takut berjualan di pinggiran pantai tersebut saat musim hujan yang beserta dengan angin kencang yang ekstrem.(fis)
Ombak Tinggi
Cuaca buruk melanda Kota Manado sejak Jumat (15/1/2021). Kondisi ini masih berlangsung hingga Minggu (17/1/2021).
Di Kawasan Megamas misalnya, ombak sudah tinggi bahkan sudah mencapai jalan.
Menurut laporan salah satu warga, L Max Tamasoleng, ombak sudah naik sejak pukul 16.30 Wita.
Baca juga: Pemuda Ini Bikin Orang Takut Saat ke Masjid, Bertato Mata Dajjal Hingga Setan, Ini Kisah Hijrahnya
"Tadinya ombak memang besar tapi masih aman. Ketika ombak sudah semakin besar dan mencapai jalan, mobil dilarang lewat di depan KFC karena air lautnya sudah sampai di McD," jelasnya.
Kejadian ini dan cuaca ekstrem beberapa hari terakhir membuat beberapa toko di Megamas tutup.

"Toko-toko di Kawasan tutup semua, hanya rumah makan di pinggir pantai dan sebagian toko di bagian tengah yang buka. Tapi pertokoan yang terdampak langsung tidak berani buka," tutur Max.
Max mengatakan tadinya sebelum ombak sampai ke jalan, masih banyak warga yang nongkrong di pinggir pantai.
Bahkan masih ada 10 mobil lebih yang terparkir di pinggir pantai.
Baca juga: Paus Fransiskus Berdoa untuk Korban Gempa Sulbar dan Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
Baca juga: Gempa Bumi Kembali Terjadi di Mamuju dan Majene Sulbar, Warga Trauma, Ini Kekuatan Magnitudo Gempa
"Mobil yang terparkir tadi di atas 10 mobil.
Tapi ombak bertambah besar, dari pihak Mega Mas langsung menutup jalan dari depan dan ujung jalan McD," kata Max.
Selain itu, ada Max menuturkan ada warga yang sampai basah kuyup terkena ombak.
"Tadi warga banyak yang nongkrong di pinggir pantai, malah ada beberapa orang yang basah kuyup terkena hempasan ombak," tutupnya.(*)
Baca juga: Resmi Dilantik Sebagai Anggota DPRD Tomohon, Cynthia Wongkar: Saya Siap Perjuangkan Aspirasi Rakyat
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUN MANADO: