Gempa di Sulawesi Barat
Paus Fransiskus Berdoa untuk Korban Gempa Sulbar dan Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air
Bencana di Indonesia menjadi keprihatinan Paus Fransiskus yang menyatakan duka mendalam bagi korban meninggal dan korban luka baik bencana di Sulbar
TRIBUNMANADO.CO.ID, VATIKAN — Bencana di Indonesia menjadi keprihatinan Paus Fransiskus yang menyatakan duka mendalam bagi korban meninggal dan korban luka baik bencana di Sulawesi Barat (Sulbar) maupun korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya.
Paus Fransiskus menyampaikan belasungkawa untuk para korban gempa bumi yang melanda provinsi Sulawesi Barat, di Indonesia, serta bagi 62 korban kecelakaan pesawat Sriwiaya Air SJ 182 di Indonesia pekan lalu.

Paus mendoakan doa bagi para korban gempa bumi di Sulawesi Barat dan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
"Saya berdoa bagi mereka yang meninggal, untuk yang terluka dan bagi semua orang yang telah kehilangan pekerjaan mereka," ucap Paus, setelah berdoa Angelus pada Minggu (17/1/2021) waktu setempat seperti dilansir Tribunnews.com dari Vatikan News.
Paus juga berdoa agar "Tuhan dapat menghibur mereka dan menghibur semua orang yang berusaha memberikan mereka bantuan".
Gempa bermagnitudo 6,2 SR melanda Provinsi Sulawesi Barat di Indonesia pada 15 Januari.
Badan Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) telah melaporkan sedikitnya puluhan orang tewas dan ratusan orang terluka.
Pada hari Jumat (15/1/2021), Paus Fransiskus mengirim telegram belasungkawa kepada mereka yang terkena dampak gempa bumi.
Baca juga: Pedagang di Jalan Roda Manado Kini Pakai QRIS BRI
Baca juga: Cuaca Ekstrem Membuat Nelayan Sulit Melaut, Harga Ikan di Pasar Mengalami Kenaikan
Di dalamnya ia mengungkapkan "solidaritas tulusnya dengan semua orang yang terkena dampak bencana alam ini."
Dan Paus mengatakan dia berdoa "untuk para korban meninggal, penyembuhan untuk mereka yang terluka dan penghiburan semua yang berduka".
Teranyar BNPB mencatat korban meninggal akibat gempa tersebut sebanyak 81 orang, yaitu 11 orang meninggal di Kabupaten Majene dan 70 orang di Kabupaten Mamuju.
Pusdalops BNPB juga melaporkan sebanyak 64 orang mengalami luka berat di Kabupaten Majene dan 189 orang di Kabupaten Mamuju, sehinggal total korban dengan luka berat mencapai 253 orang. Sedangkan korban dengan luka ringan tercatat sebanyak 679 orang.
BNPB juga melaporkan sebanyak 19.435 orang mengungsi pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1/1/2021), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), dengan rincian 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majane.
Tercatat 25 titik pengungsian di Kabupaten Majene tersebar di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang serta Desa Limbua yang masih dalam proses pendataan.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro yang masih dalam proses pendataan.