Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penularan Virus Masih Terjadi: 45 Orang Terpapar Corona di Sulut

Identifikasi orang terpapar Coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Sulawesi Utara akan semakin cepat. Laboratorium pemeriksaan swab

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Istimewa
Gubernur Tinjau Lab Tes Covid 19 di Mapanget 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Identifikasi orang terpapar Coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Sulawesi Utara akan semakin cepat. Laboratorium pemeriksaan swab dipastikan beroperasi pada Senin (4/5/2020). Gubernur Sulut, Olly Dondokambey meninjau langsung kesiapan laboratorium pemeriksaan Covid-19 di Mapanget, Kota Manado, Kamis kemarin.

Hingga tadi malam, jumlah orang positif terjangkit Corona di Sulut sudah mencapai 45 kasus, pasien dalam pengawasan (PDP) 72 kasus dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 174 kasus (lihat grafis).

Lab menggunakan fasilitas Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI. Gubernur didampingi Sekprov Edwin Silangen meninjau langsung fasilitas lab yang nanti akan digunakan untuk memeriksa sampel Covid-19 untuk menyatakan positif atau negatif.

Hujan Kritik Mengenai Program kartu Pra Kerja Bisa Berasal dari Tidak Solidnya Partai Koalisi

Lab diproyeksikan beroperasi mulai Senin pekan depan. Gubernur mengatakan, peran lab ini sangat strategis. Jika sudah beroperasi di Sulut tak perlu lagi mengirimkan sampel ke Jakarta atau Makassar. "Peralatannya siap, tenaga labnya juga sudah ada. Siap operasi," ujar Gubernur.

Olly juga mengikuti kegiatan Musrenbang Nasional secara virtual yang dibuka Presiden Joko Widodo di Jakarta, Kamis (30/4/2020). Pada rapat online itu dihadiri Menteri Bappenas Suharso Monoarfa dan seluruh kepala daerah di Indonesia. Mereka membahas penanganan pandemi Covid-19.

Jokowi meminta semua jajaran bekerja keras dan cepat agar nantinya 2021 Indonesia sudah cepat pulih kembali. Dia mengatakan, 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi. "Saya optimistis 2021 adalah tahun pemulihan dan rebound," kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan selain kecepatan mengatasi Corona, pemulihan juga harus menjadi prioritas. Menurutnya, hal itu penting agar ekonomi bisa berjalan dengan normal seperti sedia kala. "Selain kecepatan mengatasi Covid-19, kita perlu kecepatan untuk pemulihan," ujarnya.

Ia meminta setiap kepada daerah untuk mendata secara detail industri yang terdampak. Kepala daerah juga diminta merancang strategi agar ekonomi kembali normal. “Identifikasi detail, memilah secara cermat sektor apa yang terkena dampak paling parah, sektor apa yang dampaknya sedang, dan sektor apa yang bertahan dan justru dapat mengambil peluang yang ada," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi juga menyebut pandemi Covid-19 momentum melakukan evaluasi. Evaluasi seperti ketergantungan impor dengan negara lain, ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi. "Kita perlu melihat kembali apa yang perlu kita reformasi dan kita pulihkan," kata dia.

Bolmut pecah telur
Pertahanan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dari penularan Corona jebol. Satu warga Bolmut terkonfirmasi positif mengidap virus mematikan tersebut.

Demikian dikatakan Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut, dr Steven Dandel. Dia mengungkapkan, ada penambahan 1 kasus baru Covid-19. "Sehingga secara akumulatif ada 45 kasus positif Covid-19 di Sulut sampai saat ini (kemarin)," ungkap Dandel.

Dandel mengungkapkan, bahwa pasien terkonfirmasi tersebut berasal dari Bolmut jenis kelamin laki-laki dan umur 46 tahun. Sementara itu, dari informasi yang didapatkan Tribun Manado, diketahui pasien tersebut sebelumnya berstatus PDP dan memiliki kontak erat dengan ODP 01 yang merupakan salah satu dari 12 siswa yang pulang dari Pondok Pesantren Magetan, Provinsi Jawa Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Bolmut, dr Jusnan Mokoginta membenarkan informasi tersebut. "Ya benar, pasien positif itu berasal dari Bolmut dan saat ini sementara diisolasi di RSUD Bolmut," ungkap Mokoginta kepada Tribun Manado.

Soal kasus positif, dia belum menanggapi. "Kita tunggu saja konferensi pers dari Tim Satgas Kabupaten Bolmut besok hari," singkat Mokoginta.
Dia mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan tracing dan tracking kepada siapa saja yang memiliki kontak erat dengan pasien positif ini. "Kita sementara lakukan tracking, termasuk anggota keluarga pasien dan yang kontak erat akan dipantau terus," ujar Mokoginta. 

dr Jonesius Manoppo, Pengamat Kesehatan dari IKM Unima
dr Jonesius Manoppo, Pengamat Kesehatan dari IKM Unima (istimewa)

Jonesius Manoppo
Dosen Epidemiologi, IKM-Unima

Penularan Virus Masih Terjadi

Kasus terkonfirmasi positif Coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Sulawesi Utara terus bertambah. Jika dilihat dari data, tingkat kematian cukup tinggi ada pada pasien dalam pengawasan (PDP).

PDP memang kebanyakan memiliki riwayat penyakit yang berbeda-beda, hal inilah yang kadangkala memicu kematian, karena pasien mempunyai riwayat penyakit bawaan.

Banyak pasien yang melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit ketika dilakukan screening semua memiliki gejala seperti Covid-19. Ditambah foto rontgen menunjukan tanda pneumonia atau penyakit paru. Mereka ini dicurigai menderita Covid-19 kemudian dikategorikan sebagai PDP.

Pasien-pasien ini diawasi khusus di ruangan isolasi, sambil menunggu hasil swab. Nah, dalam masa tunggu inilah banyak pasien yang meninggal.
Kejadian saat ini banyak PDP yang meninggal sebelum diketahui apakah positif atau tidak.

Untuk mempersempit waktu tunggu itu, pengoperasian laboratorium di daerah seharusnya dipercepat. Seandainya cepat diketahui negatif setelah dilakukan tes 2 kali sebelum meninggal maka status PDP dapat dicabut dan setelah itu seharusnya bisa dimakamkan seperti biasa.

Hanya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka semua PDP yang meninggal diperlakukan protokol Covid-19. Jadi hasil yang selama ini yang diumumkan itu sampelnya sudah diambil dari minggu sebelumnya, karena waktu tunggu bisa satu minggu.

Untuk penanganan PDP sudah sangat baik saat ini, karena pasien yang sembuh juga cukup banyak. Anggaran pemerintah juga sudah banyak yang diarahkan ke penanganan Covid-19 ini.

Lagipula dari informasi, laboratorium di Sulut segera beroperasi. Selain itu, diagnosis dini dan pengobatan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari pencegahan. Jadi bisa lebih cepat karena scope pemeriksaan kecil dan tidak butuh waktu penerbangan lagi untuk mengirim sampel.

Kalau untuk orang meninggal setiap hari bisa dengan sebab yang berbeda-beda, sedangkan kalau kematian tunggal akibat Covid-19 itu karena pasien datang sudah dalam keadaan yang parah itu jarang terjadi. Justru karena penanganan sudah dianggap baik, pencegahan sepertinya tidak ditekankan lagi, makanya akan terus berdatangan PDP yang lain.

Karena kita sepertinya menunggu di hilir dan membiarkan di hulu, mencegah itu lebih baik daripada mengobati, jangan hanya fokus mengobati tetapi mengabaikan protokol pencegahan.

Jangan sampai situasi ini justru jadi boomerang. Sebab, saat ini, pemberitaan banyak terdistraksi dengan bantuan sosial bagi yang terdampak Covid-19, sampai-sampai lupa bahwa masalah utama saat ini yaitu penularan Covid-19 masih terjadi. Ingat selama penularan masih terjadi kemungkinan kita keluar dari masalah ini semakin lama.

Ratusan Orang Sempat Tertahan di Ternate: Herianto Bersyukur Tiba di Bitung

Sebaran Covid-19 di Sulut

Kab/Kota - Positif - PDP - ODP

Sangihe 1 1 5

Sitaro - - 3

Talaud - 1 6

Bitung 3 8 11

Minut 2 6 2

Manado 25 21 15

Minahasa 1 11 10

Tomohon 6 7 32

Minsel - 3 20

Mitra - - 4

Bolmong - 1 2

Bolmut 1 4 35

Bolsel - - - -

Boltim - 3 17

Kotamobagu 6 5 12

Luar Kota - 1 -

Belum Diverifikasi - - -

Total 45 72 174

Gubernur Tambah Rumah Isolasi ODP Corona

Tiga PDP Covid Meninggal

Pasien Dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia bertambah. Kamis (30/4/2020) malam, tiga PDP meninggal di Sulawesi Utara. Satu orang di Kota Bitung, satu di Kota Tomohon dan satunya lagi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.

Kasus di Tomohon dinyatakan meninggal, Rabu (29/4/2020). PDP meninggal berjenis kelamin perempuan, berusia 40 tahun. PDP merupakan rujukan dari RS Gunung Maria Tomohon ke RSUP Prof Kandou pada 25 April. Selain itu, turut diketahui ditetapkannya status PDP karena yang bersangkuatan mempunyai penyakit kanker nosofaring dan pneumonia.

PDP meninggal pada Rabu sekira pukul 17.10 Wita di RSUP Kandou. Selanjutnya dimakamkan malam itu juga dengan protap penanganan jenazah Covid-19.

Kapolres Tomohon AKPB Raswin B Sirait melalui Kapolsek Tomohon Utara AKP Ronny Rondonuwu mengatakan proses pemakaman melibatkan masyarakat, pemerintah setempat dan TNI-Polri. "Sebelum dilakukan pemakaman diadakan ibadah singkat oleh Ketua Jemaat GMIM Maranatha Kakaskasen Ibu Pendeta Anna Dety Rorimpandey. Dan pemakan dipantau TNI-Polri serta dibantu masyarakat dan pemerintah setempat," tukasnya.

Masih di hari yang sama, satu PDP di Bitung meninggal di RSUD Manembo-nembo. PDP berusia 70 tahun, adalah orangtua dari pasangan suami istri positif Covid-19, yakni pasien kasus 37 dan kasus 38 yang sedang menjalani perawatan di RSUP Kandou Manado.

Australia Desak Cina Usut Asal Usul Corona: Trump Keluarkan Ancaman

Selain perempuan yang meninggal itu, seorang anak usia 10 tahun juga dinyatakan PDP. Dia adalah anak dari kasus 37 dan 38 atau cucu dari perempuan PDP yang meninggal. Anak tersebut memiliki kontak erat berisiko tinggi dengan kedua orangtuanya. Ia juga memiliki gejala penyakit demam berdarah atau DBD.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bitung, Jeannet Watuna, seorang pria PDP tidak memiliki riwayat perjalanan ke transmisi lokal. Ia dikunjungi oleh anak-anaknya yang datang dari Manado. "Ketika dirontgen ada gejala-gejalanya (Covid-19) di paru-paru," kata Jeannet. Sekretaris Daerah Kota Bitung Audy Pangemanan menambahkan, PDP yang meninggal harus dimakamkan dengan protap Covid-19.

Dari Boltim, seorang PDP dilaporkan meninggal dunia. Kabar duka disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boltim Eko Marsidi, Jumat malam. Pasien PDP yang meninggal merupakan warga berusia 61 tahun. Sebelum meninggal, pasien sudah lama mengidap penyakit dalam, di antaranya asma dan sakit di bagian perut.

Kemudian ditetapkan PDP oleh RS Kandou. Pasien pada 28 April 2020 masuk di RS Prof Kandou, Dinkes tengah menunggu hasil swab. Eko menjelaskan, bahwa untuk riwayat kontak masih sementara ditelusuri. (crz/hem/ana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved