Sulawesi Utara
Masyarakat Sulawesi Utara Diimbau Waspada, BMKG Prediksi Ada Potensi Bencana Hidrometeorologi
BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengimbau masyarakat agar waspada potensi bencana hidrometeorologi akibat tingginya curah hujan.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Ventrico Nonutu
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sulawesi Utara mulai mengalami musim hujan.
Sesuai prediksi awal yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Manado, sebagian wilayah Sulawesi Utara telah masuk musim hujan.
Pada minggu pertama Oktober 2024, wilayah yang telah mengalami musim hujan yakni Minahasa Selatan, Tomohon, Minahasa, Manado, Minahasa Utara, sebagian Minahasa Tenggara, Bitung dan Kepulauan Sitaro.
Diprediksikan, pada minggu kedua, sejumlah wilayah mulai mengalami intensitas hujan cukup tinggi, yakni Minahasa bagian timur, Minahasa Utara bagian selatan dan sebagian besar Bitung.
Kemudian, pada Oktober ketiga, sebagian Bolaang Mongondow, Minahasa Selatan telah mengalami curah hujan tinggi.
Awal November, daerah-daerah seperti sebagian Bolmong, Minsel dan Mitra serta Kota Tomohon dilanda hujan intensitas tinggi.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sulut melalui Koordinator Bidang Observasi dan informasi Stasiun Klimatologi Sulawesi Utara, Muhammad Candra BuanaSST MSi menjelaskan, Sulut telah masuk musim hujan.
"Untuk kriteria musim hujan, tingkat curah hujannya lebih dari 50 mm per dasarian atau lebih dari 150mm per bulan," katanya kepada Tribunmanado.co.id, Rabu (8/10/2025).
Terkait itu, BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengimbau masyarakat agar waspada potensi bencana hidrometeorologi akibat tingginya curah hujan.
Potensi itu, adanya hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai angin kencang.
Begitu juga, dapat mengakibatkan bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
Apa Itu Bencana Hidrometeorologi?
Bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang berhubungan dengan kondisi iklim, cuaca ekstrem, serta proses hidrologi dan oseanografi, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, gelombang pasang, dan angin kencang.
Fenomena ini disebabkan oleh parameter atmosfer seperti curah hujan, suhu, dan kelembapan, serta kondisi laut, yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam keselamatan jiwa.
Penyebab Bencana Hidrometeorologi
Kondisi atmosfer:
Curah hujan yang ekstrem, perubahan suhu, kelembapan tinggi, dan pola angin yang kompleks memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.
Dana Transfer Dipangkas, Ekonom Sulut: Picu Kenaikan Pajak di Daerah, Ganggu Layanan Publik |
![]() |
---|
Menkeu Pangkas Dana Transfer, Ekonom Sulut: Bakal Ganggu Stabilitas Fiskal dan Pembangunan Daerah |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sulawesi Utara: 7 Polisi Sulut ke Afrika Tengah, Sisi Lain Sidang Dana Hibah GMIM |
![]() |
---|
Inflasi Tahunan Sulut Naik Jadi 1,57 Persen di September 2025, Rica dan Tomat Jadi Penentu |
![]() |
---|
Daftar Nama Polisi di Sulawesi Utara yang Terpilih dalam Misi Perdamaian PBB di Afrika Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.