Gubernur Tambah Rumah Isolasi ODP Corona
“Pemerintah itu bekerja harus ibarat pepatah sedia payung sebelum hujan”. Demikian disampaikan Gubernur Sulawesi Utara
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – “Pemerintah itu bekerja harus ibarat pepatah sedia payung sebelum hujan”. Demikian disampaikan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey ketika meninjau Gedung Paradise Product Promotion Centre (P3C) Kairagi, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Kamis (30/4/2020).
• Australia Desak Cina Usut Asal Usul Corona: Trump Keluarkan Ancaman
Gedung yang terletak persis di depan Kantor DPRD Sulut itu rencananya akan dijadikan rumah isolasi bagi orang dalam pemantauan (ODP) Coronavirus disease 2019 (Covid-19). "Kita siapkan rumah isolasi berikutnya, mudah-mudahan rumah isolasi ini tidak digunakan," kata dia kepada tribunmanado. co.id.
Begitulah prinsip sedia payung sebelum hujan. Gubernur tak mengharapkan, ada penembahan ODP, tapi jika kondisi terjadi seperti itu, pemerintah sudah siap. Pemprov sebelumnya sudah menyiapkanrumah isolasi bagi ODP, ada 7 lokasi disiapkan. Jika dioperasikan gedung P3C akan jadi lokasi ke-8.
Langkah ini untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan ODP. Apalagi kata Gubernur, rumah singgah yang ada sekarang sudah mau penuh. Gedung P3C baru saja selesai direnovasi setelah lama mangkrak dan rusak parah.
Gedung itu terpantau punya halaman yang cukup luas. Gubernur bahkan meminta agar halaman diperindah dengan taman bunga.
Lagi pula memang lokasi ini juga akan digunakan untuk kepentingan lain ke depannya. Gubernur meninjau lokasi didampingi Sekprov Sulut Edwin Silangen, Kadis Kesehatan Debie Kalalo, Kadis Kominfo Christian Talumepa dan Kadis Praskim Steve Kepel.
• Gugus Tugas Unika De La Salle Manado Serahkan Aksi Solidaritas Lasallian di Tengah Pandemi Covid-19
Usai meninjai gedung tersebut Gubernur menyambangi Laboratorium Kemenkes di Mapanget yang akan dijadikan lab pemeriksaan sampel Covid 19.

Cegah Korupsi Dana Covid-19
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey bersama Kajati Sulut Andi Muh Iqbal Arief dan Kepala Perwakilan BPKP Sulut Setya Nugraha menandatangani naskah kesepakatan bersama pendampingan dana penanggulangan dan pencegahan Coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Kantor Gubernur, Kamis (30/4/2020).
Gubernur Olly menjelaskan, kesepakatan ini sebagai pedoman untuk melakukan kerjasama yang saling mendukung. Kerja sama ini meliputi kegiatan pendampingan, dan pengawasan terhadap akuntabilitas keuangan daerah, pencegahan, pendampingan hukum, monitoring, evaluasi, dan tindakan hukum lain.
"Tujuannya untuk mencegah terjadinya KKN pada pengelolaan keuangan dan pengadaan barang/jasa guna keperluan pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di Sulut," ujar dia.
Selain itu, kesepakatan bersama ini untuk meningkatkan efektifitas dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana penanganan Covid-19 sehingga mendapatkan hasil optimal bagi masyarakat Sulut yang terdampak Covid-19.
• Hujan Kritik Mengenai Program kartu Pra Kerja Bisa Berasal dari Tidak Solidnya Partai Koalisi
Sebelumnya,Gubernur Olly membeber kebijakan Pemprov menangani pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan Gubernur Olly saat mengadakan video conference Musyawarah Pembangunan Nasional (Musrenbang) dengan Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa, Selasa (28/4/2020).
Terhubung bersama secara online dalam vicon yakni Wakil Gubernur Steven Kandouw, Ketua DPRD Andrei Angouw dan Sekprov Edwin Silangen, serta sejumlah pejabat eselon II.
Olly menerangkan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota telah melaksanakan refocusing dan realokasi penggunaan APBD yang di antaranya digunakan untuk membantu masyarakat.
Sasarannya bagi golongan pendapatan terendah yang berjumlah 741.342 orang atau 182.026 KK, tersebar di 15 kabupaten/kota. "APBD Provinsi Sulawesi Utara mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 171,5 Miliar. Jika dijumlahkan kekuatan APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara, ada kurang lebih Rp 521 miliar yang menjadi refocusing dan realokasi APBD Tahun 2020 dalam penanganan Covid-19," kata Olly.
