Tajuk Tamu Tribun Manado
Covid-19, Kesejahteraan Petani dan Daya Beli Masyarakat di Sulawesi Utara
Sumber utama penyebab deflasi Kota Manado adalah terjadinya penurunan indeks pada kelompok pengeluaran transportasi yaitu sebesar 5,81 persen.
Oleh: 
Ahmad Yeyen Fidyani
Statistisi BPS Kota Manado
SEJAK kemunculannya di Indonesia pada 2 Maret 2020, kasus Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) – masyarakat lebih mengenalnya dengan corona saja – terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya waktu. Pada mulanya hanya dua orang yang terjangkit virus tersebut, kini sebanyak 2.092 orang dinyatakan positif di mana 191 di antaranya meninggal dunia dan 150 orang dinyatakan sembuh (data per 4 April 2020).
Tidak hanya menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, corona juga secara tidak langsung menyerang segala aspek kehidupan di Indonesia. Hal ini terlihat dari sekolah/kuliah yang diliburkan (baca: sekolah/kuliah tugas online), gedung perkantoran yang tidak beroperasi secara maksimal (baca: work from home/WFH), serta masjid dan gereja atau tempat ibadah lainnya ditutup sementara (baca: ibadah di rumah). Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada 15 Maret 2020, "Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah."
Pengaruh tidak langsung lainnya dari corona menyasar perekonomian. Meskipun pemerintah belum atau bahkan menjauhkan istilah lockdown dan menggantinya dengan himbauan untuk "di rumah aja" atau stay at home guna memutus rantai penyebaran Covid-19 sesuai rekomdesai WHO untuk melakukan social distancing atau sekarang menjadi physical distancing. Di Sulawesi Utara, khususnya Kota Manado, imbauan tersebut sudah dilakasanakan sejak 16 Maret 2020. Lantas bagaimana pengaruh imbauan tersebut atau lebih tepatnya Covid-19 terhadap indikator perekonomian di Sulawesi Utara?
Pada Rabu, 1 April 2020, BPS Provinsi Sulawesi Utara merilis beberapa indikator ekonomi dalam Berita Resmi Statistik (BRS), di mana dua di antaranya merupakan indikator bulan Maret yaitu Nilai Tukar Petani (NTP) Sulawesi Utara dan inflasi Kota Manado.
NTP adalah salah satu indikator untuk melihat kesejahteraan petani melalui kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP Sulawesi Utara mengalami penurunan sebesar 0,26 persen yaitu dari bulan Februari 2020 sebesar 99,10 persen menjadi 98,85 persen pada bulan Maret 2020. Kabar baiknya, angka NTP tersebut secara tahun kalender (dibandingkan akhir tahun 2019) mengalami peningkatan sebesar 0,32 persen, demikian juga jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya (year on year) meningkat sebesar 1,51 persen.
• Kata Ahli Kejiwaan: Begini Cara Hadapi Corona
NTP sebesar 98,85 persen atau secara umum kurang dari 100 persen menunjukkan bahwa indeks harga yang diterima petani dari hasil produksi pertaniannya lebih kecil jika dibandingkan dengan indeks harga yang dibayarkan oleh petani untuk konsumsi rumah tangga maupun keperluan usaha pertanian yang berupa barang dan jasa.
Dari 6 provinsi yang ada di Pulau Sulawesi, hanya Sulawesi Barat yang memiliki NTP di atas 100 persen yaitu 110,42 persen sedangkan 5 provinsi lainnya di bawah 100 persen. Sulawesi Utara bukan satu-satunya provinsi yang mengalami penurunan angka NTP di Pulau Sulawesi sebab masih ada 3 provinsi lainnya yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Sedangkan dua provinsi lainnya yaitu Gorontalo dan Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan NTP.
Dan untuk melihat daya beli masyarakat secara umum dapat didekati dengan angka inflasi, meskipun tidak selamanya inflasi dapat menggambarkan daya beli masyarakat. Pada bulan Maret 2020 Kota Manado mengalami inflasi sebesar -0,90 persen (deflasi). Jika dihitung berdasarkan tahun kalender, Kota Manado masih mengalami deflasi sebesar 1,03 persen, namun mengalami inflasi sebesar 2,93 persen jika dihitung secara year on year.
• Yuni Shara Nyanyi Lagu Di Rumah Saja Pakai Ukulele, Penampilannya Bikin Salfok: Awet Muda
Dengan angka tersebut Kota Manado menempati rangking ke-87 dari 90 kota inflasi di Indonesia dan rangking terbawah dari 13 kota inflasi di Pulau Sulawesi. Kota Manado tidak sendirian sebab masih ada 6 kota lainnya yang mengalami deflasi di Pulau Sulawesi yaitu Kota Palopo, Kota Pare-pare, Kota Makassar, Kota Gorontalo, Kota Palu, dan Kota Luwuk. Sedangkan 6 kota lainnya mengalami inflasi, yaitu Kota Mamuju, Kota Kotamobagu, Kota Bulukumba, Kota Kendari, Kota Bau-bau, dan Kota Watampone.
Sumber utama penyebab deflasi Kota Manado adalah terjadinya penurunan indeks pada kelompok pengeluaran transportasi yaitu sebesar 5,81 persen. Atau bisa dikatakan bahwa dari inflasi Kota Manado bulan Maret 2020 ini sebesar -0,90 persen, kelompok pengeluaran transportasi memiliki andil terbesar dengan memberikan sumbangsi sebesar -0,73 persen. Jika ditelisik lebih mendalam per komoditas, maka angkutan udara merupakan komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Manado yaitu sebesar 0,75 persen, sedangkan penyumbang inflasi terbesar adalah komoditas emas dan perhiasan sebesar 0,11 persen.
Hal ini menjadi wajar sebab dengan pemberlakuan rekomendasi WHO untuk melakukan social distancing atau physical distancing dengan semboyan stay at home, maka arus perjalanan menjadi lebih sedikit termasuk di antaranya bepergian untuk pelesiran dan perjalanan dinas ASN yang dibatalkan. Bahkan ada imbauan (baca: larangan) untuk tidak melakukan mudik dari instansi terkait, terlebih bagi ASN ada surat edaran dari Kemenpan-RB terkait hal tersebut yang membuat demand penggunaan transportasi udara berkurang (kurva demand shift ke bawah). Dengan kurva supply transportasi udara yang tetap, maka harga dari transportasi udara pun akan turun untuk mencapai titik equlibrium (keseimbangan).
Memang benar penurunan NTP dan inflasi bukan karena Covid-19 saja, karena harus dilakukan penelitian mendalam terkait hal ini. Namun, penurunan angka NTP dan inflasi tersebut terjadi saat pemberlakuan himbauan stay at home atau saat wabah COVID-19 menyerang Indonesia termasuk di antaranya Kota Manado, Sulawesi Utara. (*)
• Trump Siap Mencoba Obat Covid-19
• Lawan Covid-19, Anjing di Inggris Dilatih untuk Mengendus Virus Corona
• Kota Dubai Lock Down 14 Hari: Jeddah Mulai Terapkan Jam Malam
			