Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sulawesi Utara

Pemakaman Pastor Frans Rares, MSC Indonesia: Terima Kasih dan Selamat Jalan

Sebagai imam tarekat MSC, almarhum pernah berkarya di Keuskupan Amboina, Keuskupan Agung Jakarta, dan Keuskupan Manado.

Penulis: | Editor: maximus conterius
Tribun Manado
Suasana misa pemakaman almarhum Pastor Frans Rares MSC di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Karombasan, Manado, Selasa (10/3/2020). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tarekat MSC Indonesia berterima kasih atas pengabdian almarhum Pastor Frans Rares MSC sepanjang hayatnya.

Sebagai imam tarekat MSC, almarhum pernah berkarya di Keuskupan Amboina, Keuskupan Agung Jakarta, dan Keuskupan Manado.

Ia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Gunung Maria Tomohon pada Minggu, 8 Maret 2020, setelah menjalani perawatan sejak 9 Februari 2020.

Secara medis, almarhum mengidap penyakit anemia aplastik di mana produksi sel darah merah yang sedikit membuat hemoglobinnya selalu turun dan harus ditransfusi darah baru/segar.

Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC memimpin misa pemakaman Pastor Frans di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Karombasan, Manado, Selasa (10/3/2020).

Uskup ditemani Uskup Emeritus Mgr Josef Suwatan MSC, Superior Daerah MSC Sulawesi Kaltim dan Kalteng Pastor Berty Tijow MSC, dan Diakon Djufry Dotulong.

Pastor Yantje Mangkey MSC, satu-satunya teman seangkatan almarhum yang masih hidup, juga mendampingi Uskup. Mereka menempuh pendidikan di Seminari Kakaskasen mulai tahun 1965.

Daftar Kampus Terbaik Indonesia Versi QS World University, Unsrat dan Unima Peringkat Berapa?

Hadir dalam misa pemakaman Bruder Maxi Dumanaw MSC dan Pater Hubertus Berry Pareira MSC yang mewakili Dewan Pimpinan MSC yang baru.

Bruder Maxi membacakan sambutan Provinsial MSC Indonesia, Pastor Samuel Maranresy MSC.

Berikut isi sambutan tersebut:

Terima Kasih dan Selamat Jalan Konfrater Frans Rares MSC

Pater Frans yang kami kasihi,

Mewakili para konfratres MSC Indonesia, saya hendak memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Pater Frans untuk segala kesalahan yang telah kami perbuat, baik secara langsung maupun tidak langsung, terhadap Pater.

Pdt Supit: Betlehem seperti Kota Mati, WNI ‘Ngungsi’ ke Mesir

Saya juga hendak memohon maaf, bila selama ini kami para konfratresmu telah alpa dan lalai untuk berbuat dan memberikan yang terbaik untuk Pater, baik selama Pater masih sehat maupun ketika Pater sementara sakit.

Pater Frans mengalami sakit, menjalani perawatan di rumah sakit dan pada akhirnya menyerahkan daya hidup ilahi yang Tuhan berikan kepada Pater untuk pergi menghadap dan tinggal bersama Tuhan Pencipta kita.

Pater telah pamit untuk pergi meninggalkan kami para konfratermu, pada saat provinsi kita MSC Indonesia berada dalam sebuah masa transisi - peralihan kepemimpinan dari kepemimpinan yang lama kepada kepemimpinan yang baru.

Atas nama kepemimpinan yang baru, saya memohon maaf karena bersama dewan pimpinan yang baru, belum sempat untuk melayani Pater sebagaimana diharapkan.

Saya secara pribadi, sungguh-sungguh berkeinginan untuk datang, hadir dan melepas kepergian Pater. Namun, saya terpaksa harus mengurungkan niat saya ini.

Saya mengutus Br Maxi Dumanaw MSC dan Pater Hubertus Berry Pareira MSC untuk mewakili dewan pimpinan yang baru.

Mochamad Iriawan alias Iwan Bule Jadi Penanggung Jawab Penuh Piala Dunia U-20 2021

Bersama dengan semua konfrater MSC yang hadir pada saat ini, kami mengucapkan terima kasih banyak untuk Pater Frans.

Terima kasih untuk pilihanmu menjadi MSC. Terima kasih untuk kesaksian hidupmu sebagai MSC.

Ketenangan, kegigihan, kerja keras, dan tidak mudah menyerah dalam hidup dan tugas perutusan adalah semangat yang menjiwai Pater dalam menghayati "cara hidup menurut hati" atau "the way of the heart".

Ini adalah jejak-jejak hidup yang Pater tinggalkan untuk kami, dan yang menjadi inspirasi untuk kami para konfratermu.

Terima kasih Pater Frans untuk terus berjuang bersama kami para konfratermu untuk mewujudkan cita-cita kita bersama membuat "Hati Kudus Yesus dikenal dan dikasihi di seluruh dunia".

Pater Frans, pada hari-hari terakhir hidupmu, Pater menghendaki: Saya mau pergi tanpa beban yang mengikat dan menekan".

Bullying Bisa Berdampak Jangka Panjang Pada Kejiwaan

Ini adalah juga jiwa dan semangat yang menjiwai Pater Jules Chevalier, pendiri tarekat kita, di hari-hari terakhir hidupnya.

Dan karena itu, saya hendak mengutip di sini apa yang ditulis oleh Pater Charles Piperon MSC, yang menemani Pater Jules Chevalier sejak awal pembentukan kongregasi kita sampai pada saat kematiannya.

Tentang hari-hari terakhir dari hidup pater pendiri kita, Pater Piperon menulis:

"Pada waktu kami mau mengundurkan diri (sesudah pertemuan dengan Chevalier yang tua dan sakit) supaya beliau dapat beristirahat sebentar, dia berkata dengan suara lemah: "Pater, tinggal sebentar, saya ingin bicara dengan Pater sendirian.

Lalu kami membicarakan beberapa hal yang intim dan saya diberi nasehat seperti dari seorang Bapa kepada puteranya.

Kemudian, setelah Beliau berdiam sebentar dia berkata dengan suara yang mengharukan:

Mahasiswa Edarkan 752 Gram Tembakau Gorila, Dijanjikan Upah Rp 8 Juta

Pater yang baik, akhir hidupku sudah dekat; setiap saat Tuhan dapat memanggil saya.

Dengan tenang hati saya menantikan saat itu, penuh kepercayaan kepada kemurahan Hati Kudus Yesus.

Saya berkata ini sebagai hiburan untukmu; beberapa hari yang lalu saya memeriksa batinku selama hidupku dan telah saya akukan semuanya dalam pengakuan umum.

Sekarang saya merasa tenang, tidak ada apa-apa yang mengkhawatirkan aku. Saya bersiap kalau Tuhan memanggil.

Dan dengan suara yang menandakan kerendahan hatinya dia meneruskan, sehingga saya merasa terharu dan mencucurkan air mata:

"Sering saya merasa salah terhadap Pater selama bertahun-tahun kita hidup bersama.

Pasutri di Malang Tewas Bunuh Diri, Tinggalkan Wasiat Kepada Anaknya: Maaf Ya Nak, Jaga Adikmu

Pada Tuhan telah saya minta ampun, dan saya percaya Tuhan sudah mengampuni itu semuanya.

Pater, berkatalah juga bahwa Pater mengampuni saya; ini satu hiburan bagi saya pada saat ini'. (Jules Chevalier Sebuah Riwayat Hidup, pp. 105-106).

Pater Frans, atas nama para konfrater MSC Provinsi Indonesia - saya memaafkan dan mengampuni Pater atas semua yang pernah terjadi di antara kita.

Semoga Pater juga sudah memaafkan dan mengampuni kami para konfratermu.

Kerinduan Pater akan pengampunan dan damai adalah realisasi pesan Yesus untuk kita: "Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga" (Matius 16:19).

Kami semua, para konfratermu berdoa dengan pengantaraan Bunda Hati Kudus: Bunda Hati Kudus, antarlah konfrater kami, Pater Fransiskus Rares MSC kepada Hati Kudus Yesus Puteramu".

Uskup Rolly Pimpin Misa Pemakaman Pastor Rares, Ini Riwayat Hidup Pastor Rares!

Selamat jalan konfrater kami terkasih dan masuklah ke dalam bahagia Tuhan-Mu!

Selasa, 10 Maret 2020, Pastor Samuel Maranresy MSC (Provinsial).

Almarhum selanjutnya dimakamkan di pemakaman Seminari Kakaskasen Tomohon. (*)

Dukung Pencegahan Corona, Konser PADI Reborn di Manado Ditunda

180 Tentara Korea Utara Tewas: Diduga Terjangkit Virus Corona

Dinsos Bakal Pasang Stiker Sebagai Tanda Warga Miskin

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved