180 Tentara Korea Utara Tewas: Diduga Terjangkit Virus Corona
Wabah virus Corona (Covid-19) dikabarkan merenggut 180 jiwa tentara Korea Utara. Saat berita ini dimuat, sekitar 3.700 tentara
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Wabah virus Corona (Covid-19) dikabarkan merenggut 180 jiwa tentara Korea Utara. Saat berita ini dimuat, sekitar 3.700 tentara negara itu tengah menjalani masa karantina. Namun demikian, pemimpin negara itu masih pada keyakinan, virus Corona takkan menjangkau negaranya.
Laman The Sun mengutip orang dalam dari Daily NK, para pemimpin militer Korea Utara mendapatkan laporan yang merinci tentang dampak Covid-19 pada Jumat, 6 Maret 2020, minggu lalu. Belum diperoleh pernyataan resmi pemerintah Korea Utara.
• Bullying Bisa Berdampak Jangka Panjang Pada Kejiwaan
Menurut Daily NK, sebuah organisasi berita Korea Selatan, virus Covid-19 sudah menewaskan 180 tentara Korea Utara pada Januari dan Februari. Melansir Yonhap News Agency yang didukung pemerintah Korea Selatan, hampir 10.000 orang telah dikarantina karena ketakutan akan virus Corona, tetapi hampir 4.000 telah dipulangkan karena mereka tidak menunjukkan gejala.
Para tentara yang tewas tersebut sebelumnya ditempatkan di beberapa lokasi di sekitar perbatasan Korea Utara dengan Tiongkok.
Lokasi tersebut antara lain Provinsi Pyongan Utara, Chagang, Ryanggang, dan Hamgyong Utara. Asal muasal virus Corona berasal dari Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China, sejak akhir Desember 2019.
Namun sikap pemerintah Korea Utara tidak berubah. Negara penuh rahasia itu tetap keras kepala dan menolak memberikan informasi yang transparan tentang wabah yang dilaporkan di negara itu. Para pemimpin negara yang sangat tertutup ini tetap berpegang pada narasi resmi, epidemi global belum mencapai Korea Utara.
"Penyakit menular belum mengalir ke negara kami," kata Rodong Sinmun yang dikendalikan pemerintah Korea Utara, pada Senin, kemarin lusa, menurut Newsweek.
Pada Selasa, kemarin, virus Corona telah menginfeksi lebih dari 112.000 orang di seluruh dunia dan menyebabkan hampir 4.000 kematian. Daily NK mengaitkan informasinya dengan laporan korp medis dari dalam militer Korea Utara.
Rumah sakit yang melayani tentara dari berbagai wilayah diminta untuk memberikan data tentang jumlah tentara dalam perawatan dan yang telah meninggal karena demam tinggi yang dipicu oleh pneumonia, tuberkulosis, asma, dan pilek serta mereka yang berada di karantina.
Menurut sumber Daily NK, laporan itu sendiri menyebabkan kehebohan dalam kepemimpinan militer. Disebut-sebut bahwa para pejabat telah memerintahkan agar rumah sakit militer segera membersihkan seluruh area di mana tentara yang dikarantina ditempatkan.
• Nikita Mirzani Pastikan Tidak Mangkir Selama Persidangan: Kan Gua Cari Uang di Jakarta
Tentara dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau mereka yang memiliki riwayat kesehatan yang buruk juga diawasi dengan ketat, kata sumber itu.
Para pemimpin unit militer juga akan dihukum jika protokol yang tepat yang bertujuan mengendalikan penyebaran virus corona tidak diikuti, Daily NK mencatat.
"Evaluasi di masa depan tentang kesiapan pertempuran akan mencakup tinjauan tentang berapa banyak tentara yang telah tewas," kata sumber itu, seraya menambahkan bahwa para perwira akan "bertanggung jawab atas kematian yang terjadi di unit mereka."
Pejabat militer tengah mencari peningkatan pasokan makanan tentara sehingga tubuh mereka lebih siap untuk melawan Covid-19, sumber Daily NK mengatakan. Sumber itu juga menambahkan, para tentara makan tiga kali sehari dengan menu sup kedelai murni per hari, bukan yang biasa per hari.
Mengutip South China Morning Post, sebuah peringatan dikeluarkan di Rodong Sinmun, yang berbunyi pemerintah Korea Utara benar-benar tidak dapat menolerir warga Korea Utara yang mengganggu langkah-langkah pemerintah untuk menghentikan virus Corona. Itu termasuk mereka yang keberatan mengenakan masker wajah.
Wabah Covid-19 menimbulkan bahaya tak terduga, sehingga negara itu bekerja keras dengan sepenuhnya mengunci semua rute melalui mana penyakit menular dapat mengalir baik di perbatasan, laut, dan udara.