Berita Mitra
Dinsos Bakal Pasang Stiker Sebagai Tanda Warga Miskin
Dinsos bakal melakukan pemasangan stiker tanda warga miskin terhadap para penerima bantuan yang ada.
Penulis: Giolano Setiay | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara (Mitra) lewat Dinas Sosial (Dinsos) bakal melakukan pemasangan stiker tanda warga miskin terhadap para penerima bantuan yang ada.
Hal tersebut diungkapkan kepala dinas (Kadis) Dinsos Frangky Wowor saat dikonfirmasi hari ini Selasa (10/03/2020).
Pasalnya, menurut Dinas terkait, warga miskin yang ada di Kabupaten Mitra saat ini ada sekira 12 ribuan KK dan susah untuk didata kembali.
"Itu yang akan kami lakukan. Dan dipastikan dalam waktu dekat ini akan dilakukan pemasangan stiker tersebut.
Bagi 12 ribuan stiker yang disediakan untuk para penerima bantuan," pungkasnya.
Selanjutnya pihaknya berharap, agar para masyarakat tidak merusak atau mencabut stiker yang dipasangkan dinas sosial nanti.
"Kalau nantinya stiker dicabut, itu berarti warga tersebut dengan sadar menyatakan diri tidak miskin lagi dan siap dikeluarkan dari data penerima bantuan," imbuhnya.
Lanjut dikatakannya, hal ini juga dimaksudkan guna memudahkan dalam melakukan pendataan warga miskin yang ada di Kabupaten Mitra.
Meski begitu, menurutnya ini bukan membedakan warga tersebut miskin dari pada warga lainnya, ini hanya sebatas tanda bahwa warga tersebut merupakan penerima bantuan dari Dinsos.
"Jadi, pada dasarnya. Ini dilakukan, untuk memudahkan tim yang ada di lapangan saat melakukan pendataan.
Sehingga mereka bisa dengan mudah memilah, mana warga penerima bantuan dan tidak.
Sekaligus misalnya ada warga miskin yang belum terdata, bisa langsung diketahui disitu," pungkas Wowor.
Lanjut ditambahkannya, langkah ini agar setiap warga miskin yang menerima bantuan dari pemerintah untuk berhati-hati dalam memberikan data diri untuk survey dan sejenisnya.
Dirinya menjelaskan, misalnya dalam melakukan peminjaman di bank atau lainnya, hanya karena ingin proses mulus akhirnya memanipulasi data, seperti jumlah pendapatan yang dimasukkan tidak sesuai atau memiliki kendaraan roda empat dan lainnya yang tidak masuk kategori warga miskin.
"Jika ada hal seperti ini, diharapkan tak ada lagi. Jangan sampai itu tersinkron dengan database warga miskin pusat, dan setelah datanya diinput sudah tidak sesuai sebagai warga miskin, akhirnya warga tersebut dikeluarkan secara otomatis sebab dianggap sudah mampu," jelas Frangky.
(Tribunmanado.co.id/Giolano Setiay)
BERITA TERPOPULER :
• UPDATE! PENGAKUAN Seorang Siswa Terduga Pelaku Video Viral Pelecehan di Bolmong
• KONDISI Terbaru Pelajar SMK Bolmong Korban Bully hingga Pengakuan Terduga: Kami Hanya Bercanda
• Lihat Jazad di Jalan, Karena Perasaan Mendadak Tak Enak Seorang Wanita Balik Arah, Kaget Bukan Main
TONTON JUGA :