Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Editorial Tribun Manado

Naskah Pidato Sang Menteri

Bahkan Dodit Mulyanto, komedian mantan guru, menyebut, administrasi pendidikan terkesan ribet dan memenjarakan waktu para guru untuk berpikir kreatif.

Tribunnews.com dan Tangkapan layar website kemendikbud.go.id
Viralnya pidato Mendikbud, Nadiem Makarim saat peringati Hari Guru Nasional 2019 

TRIBUNMANADO.CO.ID - NASKAH pidato Menteri Pedidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk memperingati Hari Guru Nasional pada 25 November 2019 viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir. Naskah tersebut juga diunggah oleh akun twitter Kemedikbud pada 23 November 2019.

Naskah pidato itu dua lembar saja dan tak lebih dari 400 kata serta kurang dari 50 baris. Tak seperti umumnya pidatonya yang bertele-tele. Cukup sekitar tiga menit saja untuk membaca keseluruhan naskah ini, namun isinya padat.

Sang Menteri dari awal kalimat sudah meminta maaf lantaran isi pidatonya yang berbeda seperti umumnya. Dia menulis, ingin mengatakan hal yang tulus dan jujur kepada para guru. Mantan Bos GoJek pun tak ingin memberikan janji kosong kepada guru.

Nadiem kemudian mengekspresikan empatinya kepada guru. Ia menyoal tentang beban administratif yang harus dilakukan para pendidik, di sisi lain tuga mengajar menjadi terbengkalai; kreativitas yang terbentur kurikulum; hingga persoalan ujian.

Mendikbud lantas mengajak para guru untuk melakukan perubahan, walaupun di kalimat sebelumnya dia menyebutkan perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan.

Anjungan Dukcapil Mandiri Diluncurkan, Tito: Potensi Korupsi Hilang

Dia meminta guru untuk melakukan perubahan kecil. Ada lima hal yang menurut dia bisa dilakukan para guru. Pertama, mengajak kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar, kemudian memberikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas.

Ketiga, mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas; keempat, menemukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri; dan terakhir atau kelima, menawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Nadiem yakin perubahan kecil yang dimulai dari para guru tersebut akan berdampak besar bagi Indonesia.

Mundur Seleksi CPNS 2019 Denda Rp 100 Juta

Naskah pidato tersebut mendapat respons beragam dari para netizen atau warganet, namun umumnya positif. Poin-poin yang disampaikan Mendikbud dalam naskah tersebut memang mewakili persoalan yang dihadapi para guru.

Kurikulum terlalu padat dan tuntutan administrasi terlalu besar. Akhirnya, guru pun terjebak pada rutinitas untuk mengerjakan hal-hal yang bersifat administratif.

Bahkan Dodit Mulyanto, komedian yang mengaku pernah menjadi guru selama lima tahun, mengatakan dalam cuitannya di Twitter, administrasi pendidikan terkesan ribet dan memenjarakan waktu para guru untuk berpikir kreatif.

Gaji Ahok Capai 3,2 Miliar, Direktur Pemasaran Pertamina: Tidak Benar, Itu Hoaks

Pidato tersebut juga menjadi tantangan bagi Mendikbud untuk melakukan perubahan. Di naskah pidatonya belum tergambar apa yang akan ia lakukan selain meminta para guru berubah. Satu hal, ia harus menghadapi kebiasaan dan pola lama.

Apalagi bila melihat indeks pendidikan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Di kawasan ASEAN saja, menurut Human Development Reports, Indonesia berada di urutan keenam dari sembilan negara. Indonesia hanya lebih baik dari Laos, Myanmar, dan Kamboja.

Namun demikian, Mendikbud telah menunjukkan keinginan perubahan. Dia pun tahu apa yang dirasakan para guru. Kita harap, perubahan untuk menjadi lebih bisa terwujud; dari hal kecil namun riil.

Selamat Hari Guru! (*)

Kopilot Wings Air yang Bunuh Diri Terikat Kontrak 18 Tahun

Ahok Dilantik jadi Komisaris, Intip Penampilannya di Website Pertamina, Tanpa Pakai Kacamata

Profil dan Rekam Jejak Rudiantara Jabat Direktur Utama PLN, Cek Harta Kekayaannya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Ketika Penegak Jadi Pemeras

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved