Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecewa Namun Hormati MK: Begini Alasan Prabowo

Calon Presiden Prabowo Subianto mengaku kecewa terhadap putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh petitium

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
antara
Prabowo Subianto didampingi Sandiaga Uni saat jumpa pers di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (27/6) malam. 

Pimpinan partai politik Koalisi Adil dan Makmur dari paslon capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno berkumpul di rumah Prabowo di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menyaksikan jalannya sidang melalui televisi.

Selain Prabowo-dan Sandi, tampak Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Presiden PKS Sohibul Iman. Namun tidak tampak Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, pada kegiatan nonton bareng pimpinan partai politik Koalisi Adil dan Makmur dari paslon 02.

SBY mengutus Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan. Hinca yang tiba sekitar pukul 13.15 Wib mengatakan bahwa kedatangannya untuk menonton bersama sidang putusan MK. "Saya diutus partai Demokrat menonton sidang putusan," ujar Hinca.

Ada beberapa tokoh lain yang ikut menonton barang (nobar) sidang MK di antaranya Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno. Uzlkifli dan Eddt, lebih awal meninggalkan rumah Prabowo sekitar pukul 16.28 WIB.

Zulkifli Hasan memberikan keterangan akan mendukung presiden terpilih, siapa pun kandidat.  "Jadi siapa pun nanti yang ditetapkan harus kita dukung agar sukses program-programnya," kata Zulkifli Hasan.

"Kalau sukses berarti kan rakyat kita bisa maju, berkembang. Itulah cita-cita PAN. Cita-cita semua partai politik, agar kehidupan berbangsa dan bernegara lebih bagus lagi," ujar  Zulkifli Hasan, besan Amien Rais. Putri Zulkifli Hasan, Futri Zulya Safitri, menikah dengan putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais pada 8 Oktober 2011.

Zulkifli Hasan mengaku ada janji dengan ulama di Sentul, Jawa Barat, sehingga harus pergi lebih awal dari kediaman Prabowo. "Nah saya sudah kadung janji dengan para ulama di Sentul jadi saya pamit duluan," kata Zulkifli Hasan.

Awalnya, Zulkifli mengaku sidang akan berlangsung 2 jam, namun hingga kini ternyata masih berlanjut. "Mungkin dua jam bisa selesai tapi karena dibaca detail satu persatu enggak tahu nih sampai jam berapa nih, jam setengah lima belum selesai artinya sudah berapa jam nih, tiga jam yah. Mungkin bisa sampai jam 6," sambungnya.

"Suasana di dalam sangat menyenangkan ya, situasi sejuk tenang, koalisi sangat kompak, kita ada makan bareng tadi bersama-sama, Insya Allah kita menantikan keputusan dengan tenang," kata Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade di depan rumah Prabowo.

"Nanti ada nobar (nonton bareng) Pak Prabowo, Bang Sandi dan pimpinan parpol koalisi di Kertanegara," ujar Andre Rosiade.

Terperangkap

Pengacara Prabowo-Sandi, Teuku Nasrullah mengatakan, pihaknya terperangkap oleh hukum acara di MK.  Nasrullah menilai, MK telah membuat beberapa pagar. Pagar ini, dikatakan Nasrullah, menjaring seluruh dalil yang diajukan pihaknya.

"Jadi menurut hemat saya, berdasarkan catatan yang saya buat, MK itu sudah membuat pagar-pagar atau ranjau-ranjau yg akan menjaring seluruh dalil kami," kata Nasrullah di Gedung MK.

Lebih lanjut, Nasrullah menjelaskan beberapa ranjau yang telah disebutkannya. Menurutnya, MK akan mengatakan bahwa ini bukan kewenangan MK melainkan Bawaslu. Sementara di pagar kedua, MK disebut akan menambahi dengan alasan tidak ada korelasi dengan hasil perolehan suara. "Ranjau pertama yang digunakan MK mengatakan ini bukan kewenangan MK tapi Bawaslu,"

"Kalau ranjau itu tidak kena maka ditambahi jaring berikutnya bahwa tidak ada korelasi dengan hasil perolehan suara atau nanti dipakai lagi ranjaunya dalil yang disampaikan tidak bisa dibuktikan," katanya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved