Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tembus ke Wilayah Terisolasi Batubulan, Bupati Sitaro: Kita Bersyukur, Ada Maksud Tuhan

Kepada warga Batubulan, Bupati Evangelian mengaku hanya bisa berdoa dan meyakini bahwa Tuhan berkehendak lain

Penulis: Alpen_Martinus | Editor: maximus conterius
Tribun Manado
Bupati Sitaro Evangelian Sasingen menghadiri ibadah di Kampung Batubulan, Minggu (10/2/2019). 

Saat itu juga ada beberapa titik longsor dan mereka memantau langsung keadaan di lapangan dan jalan yang dibangun ke arah Batubulan.

"Padahal tinggal sedikit lagi jalan lingkar selesai, tinggal sekitar dua kilometer lagi sudah tembus Nameng, namun dengan kejadian ini, akan menjadi PR kami untuk menyelesaikan jalan lingkar," jelasnya.

Evangelian mengatakan, sangat indah melihat jalan yang sudah selesai.

"Saya merasa sedih karena jalan satu-satunya dibangun menggunakan anggaran sangat besar, dan jembatan anggarannya sekitar Rp 3 miliar, serta jalannya satu kilometer dengan anggaran sekitar Rp 20 miliar. Tapi ada maksud Tuhan di balik semua ini," jelasnya.

Bupati Sitaro Evangelian Sasingen menemui warga Batubulan di gereja, Minggu (10/2/2019).
Bupati Sitaro Evangelian Sasingen menemui warga Batubulan di gereja, Minggu (10/2/2019). (Tribun Manado)

Ia mengaku hanya bisa berdoa dan meyakini bahwa Tuhan berkehendak lain dan memohon kiranya bisa membangun lagi jalan dan jembatan yang rusak.

"Sebab butuh waktu sekitar 2 tahun baru bisa dibangun lagi, karena menunggu lahar dingin saja butuh waktu sekitar enam bulan," jelas dia.

Kata Bupati, nantinya akan dilanjutkan dengan membangun jalan dari Nameng ke Batubulan.

"Karena dari Kawahang sudah tertutup, sehingga kami akan upayakan untuk membangun jalan lewat Nameng," ujar dia.

Baca: Daerah Rawan Guguran Lava Gunung Karangetang Meluas hingga di Laut

Baca: Pengungsi Karangetang Dapat Hiburan dan Siraman Rohani

Bupati menjelaskan, selama di pengungsian warga tetap akan dijamin dengan pengiriman bantuan, sementara warga yang tidak mengungsi juga diberikan bantuan, karena wilayah Batubulan masuk sebagai daerah rawan pangan.

"Tetap berhati-hati, waspada keadaan, sebab belum diketahui sampai kapan ini akan terjadi, hati-hati hujan deras, saat hujan deras, harus mengungsi ke arah lebih aman, karena bahaya kalau banjir dari lahar," jelasnya.

BERITA POPULER:

Baca: Ayah Marcelino Mongi, Korban Kecelakaan Kairagi Menangis Histeris di RSUP Kandou: Apa Kita pe Salah?

Baca: 2 Warga Afganistan di Rudenim Manado Lakukan Bakar Diri, Sajjad: Kami Bukan Pembuat Kriminal

Baca: (VIDEO) Viral! Siswa Aniaya Guru di Kelas karena Ditegur Merokok Direkam Temannya!

Ia mengajak masyarakat untuk merenungkan dan mengambil hikmahnya, sebab kadang Tuhan bicara dan menegur kita memperingati kita lewat bencana.

"Bersyukur tidak ada korban jiwa, ambil hikmahnya, tetap berdoa, dan doakan kami pemerintah untuk menangani bencana dan memperbaiki yang sudah rusak," ujar dia.

Di Batubulan saat ini ada 12 kepala keluarga dan 40 jiwa yang mengungsi. Sedangkan jumlah keseluruhan warga Batubulan mencapai 511 jiwa. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved