Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Prof Kerebungu: Kapolda Baru Harus Perkuat Filosofi Torang Samua Basudara

Jangan ada konflik kepentingan meski kapolri yang sekarang berada di pemerintahan Jokowi

Penulis: Finneke Wolajan | Editor: maximus conterius
ISTIMEWA
Sejumlah personel polisi berlatih untuk menyambut kehadiran Kapolda Sulut yang baru, Irjen Remigius Sigid Tri Harjanto di halaman Mapolda Sulut, Jalan Bethesda, Sario, Manado, Senin (7/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sulawesi Utara memiliki Kepala Kepolisian Daerah yang baru. Itu artinya pemilihan umum legislatif dan presiden akan ditangani kapolda yang baru.

Pada Selasa (8/1/2019) Kapolda Sulut yang baru, Irjen Remigius Sigid Tri Hardjanto bersama istri, Ny Nunuk Sigid Tri Hardjanto, akan disambut kehadirannya di Sulawesi Utara.

Sigid yang sebelumnya menjabat Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (STIK Lemdiklat) Polri menggantikan Irjen Bambang Waskito yang mendapat jabatan baru sebagai Kepala Sekolah Staf dan Pemimpin (Sespim Lemdiklat) Polri.

Persiapan Jelang Pelantikan Kapolda
Persiapan Jelang Pelantikan Kapolda (Istimewa)

Pengamat sosial dari Universitas Negeri Manado, Prof Ferdinand Kerebungu mengatakan, kapolda baru harus menjalankan jabatannya sesuai tugas pokok dan fungsi dalam menghadapi pemilu.

"Jangan ada konflik kepentingan meski kapolri yang sekarang berada di pemerintahan Jokowi," ujarnya Ketua Prodi S-2 Pendidikan IPS PPs Unima, Senin (7/1).

Baca: Tarian Kabasaran Bakal Iringi Kedatangan Kapolda Sulut Irjen Pol Remigius Sigid Tri Hardjanto

Baca: Farewell Parade untuk Sambut Kapolda Irjen Pol Remigius Sigid Tri Hardjanto Digelar Rabu Depan

Baca: Irjen Pol Remigius Sigid Tri Hardjanto Resmi Jabat Kapolda Sulut

Selanjutnya, kapolda baru harus mengetahui karakteristik masyarakat Sulawesi Utara yang terbagi tiga kelompok besar, di antaranya Minahasa, Bolaang Mongondow dan Sangihe Talaud.

"Masing-masing berbeda. Meski ada juga kelompok lain dalam jumlah kecil, semisal dari Gorontalo dan kelompok lainnya. Kapolda dalam melaksanakan tugas harus mempelajari betul latar belakang budaya itu, agar tak keliru," ujarnya.

Sulawesi Utara punya filosofi “torang samua basudara”. Kata Kerebungu, kapolda baru harus memperkuat filosofi ini. Perbedaan etnis, agama dan pilihan dipandang sebagai kekayaan yang ada di Sulawesi Utara.

"Walau berbeda tetap satu. Seperti filosofi dari Sam Ratulangi juga, memanusiakan manusia. Kapolda mengajak pimpinan partai politik agar berpolitik dengan baik. Berbeda itu biasanya tetap nantinya punya satu presiden," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved