Bahasa Ponosakan
Kisah para Penutur Bahasa Ponosakan, Tinggal Tiga Orang, Abdul Kohar: Hilang Bahasa, 1 Etnis Lenyap
Bahasa Ponosakan yang merupakan cabang bahasa Mongondow termasuk bahasa yang nyaris punah di Sulawesi Utara. Saat ini penuturnya tinggal tiga orang.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Karena itulah, kata dia, perlu ada upaya luar biasa agar bahasa daerah tak lenyap.
Beber Abdul, penutur bahasa Ponosakan di desanya.
Tababo sudah sangat kurang.
"Sangat kurang," katanya.
Dirinya sendiri paham bahasa tersebut dikarenakan tinggal bersama neneknya.
Modernisasi membuat ia tak sempat mewariskan ke generasi selanjutnya.
Dirinya berharap kamus bahasa Indonesia Ponosakan dan kamus bergambar tiga bahasa yakni Indonesia Inggris dan Ponosakan dapat menghidupkan lagi bahasa itu di kalangan anak muda.
"Ini upaya yang sangat bagus sekali, " kata dia.
Kepala Balai Bahasa Sulut Januar Pribadi menuturkan, bahasa daerah hilang dikarenakan orang tua tak mau mengajar ke anaknya.
"Sebaliknya anak juga tak mau belajar bahasa ibunya," kata dia.
Ungkap dia, balai bahasa terus berupaya melestarikan bahasa Ponosakan.
Salah satunya dengan pembuatan kamus bahasa Indonesia Ponosakan dan kamus bergambar tiga bahasa yakni Indonesia Inggris dan Ponosakan.
"Kami berharap upaya ini akan kembali menghidupkan bahasa Ponosakan," katanya.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah dan DPRD dalam usaha pelestarian bahasa daerah. (TribunManado/Art/Riz)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/PENUTUR-PONOSAKAN-Tiga-orang-penutur-bahasa-Ponosakan679890.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.