Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Dana Hibah GMIM

Hein Arina Ungkap Soal Surat Rekomendasi: Saya Kaget Ada Lambang Garuda

Hakim sempat menanyakan apakah ada hubungan khusus antara dia dan mantan Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Manado/Arthur Rompis
SAKSI - Pdt Hein Arina tampil sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi dana hibah dari Pemprov Sulut ke GMIM di Pengadilan Negeri Manado, Rabu (29/10/2025) malam. Hein Arina juga ditanya hakim mengenai saat ia didatangi AGK, Lucky Rumopa dan Fereydy Kaligis sehubungan dengan keberangkatan ke Jerman dalam rangka sidang dewan gereja. 

Ringkasan Berita:
  • Sidang lanjutan kasus dana hibah GMIM kembali digelar hari ini Rabu (29/10/2025).
  • Hein Arina yang juga sebagai terdakwa, kali ini tampil sebagai saksi untuk empat terdakwa lainnya.
  • Hakim sempat menanyakan apakah ada hubungan khusus antara dia dan mantan Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus dugaan korupsi dana hibah GMIM terus berproses.

Hari ini Rabu (29/10/2025) sidang lanjutan kembali digelar.

Sidang berlangsung di Pengadilan Negeri Manado, Kelurahan Kima Atas, Kecamatan Mapanget, Manado, Sulut.

Agenda sidang masih terkait mendengarkan keterangan para saksi.

Kali ini giliran Ketua Sinode GMIM Hein Arina.

Hein Arina yang juga sebagai terdakwa, kali ini tampil sebagai saksi untuk empat terdakwa lainnya.

Arina menuturkan, pemberian dana hibah dari Pemprov Sulut mulai rutin diberikan ke GMIM sejak 2018.

"Itu karena dalam sidang sinode ada peningkatan kebutuhan antara lain untuk sektor pendidikan dan kesehatan," katanya.

Ungkap dia, dana hibah pada sebelum 2020 lebih banyak untuk pelaksanaan program.

Sementara pada 2020 ke atas diperuntukan untuk pembangunan.

Hein Arina dengan jujur mengakui tidak pernah membahas tentang pengelolaan dana hibah tersebut.

Ia pun tidak begitu paham dengan ketentuannya kendati setiap tahun menandatangani NPHD untuk penyaluran dana hibah.

"Saya tidak memiliki pengetahuan itu," katanya.

Ungkap dia, dana hibah diurus oleh bidang sekretariatnya.

Arina mengaku kerap diliputi kecemasan saat menandatangani naskah tersebut.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved