Wajah Cerah Usai Sidang, Dukungan Keluarga Jadi Penopang Terdakwa Kasus Dana Hibah GMIM

TRIBUNMANADO.CO.ID – Sore itu, Senin (13/10/2025), Steve Kepel melangkah keluar dari ruang Jaksa di Pengadilan Negeri Manado dengan wajah cerah.

Di tangannya, ia menggenggam sebuah bungkusan berisi makanan, bak isyarat tentang kehangatan di tengah proses hukum yang melelahkan.

Sidang kasus dugaan korupsi dana hibah dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara ke GMIM baru saja berakhir.

Hari itu bukan hanya Kepel yang terlihat cerah.

Para terdakwa lainnya Hein Arina, Jeffry Korengkeng, AGK, dan Fereydy Kaligis juga memancarkan ekspresi serupa.

Senyum terlempar dari wajah-wajah yang selama berbulan-bulan ini berkutat dalam ketegangan proses hukum.

Bahkan, sebelum menaiki mobil tahanan Kejaksaan yang akan membawa mereka kembali ke Lapas Malendeng, mereka sempat bercanda dengan keluarga dan para pendukung yang setia hadir.

Sudah beberapa bulan persidangan ini bergulir.

Dua kali seminggu, sejak pagi hingga sore.

Bahkan tak jarang hingga malam hari.

Para terdakwa harus mengikuti proses hukum yang tidak hanya melelahkan secara fisik, tapi juga menguras emosi dan mental.

Tekanan semakin berat saat kesaksian-kesaksian yang memberatkan dilontarkan di hadapan majelis hakim.

Namun, di tengah semua itu, ada satu hal yang tampaknya menjadi penopang kekuatan mereka: kehadiran keluarga.

Dari awal persidangan hingga hari ini, pihak keluarga nyaris tak pernah absen. Mereka datang paling awal dan pulang paling akhir.

Sebelum sidang dimulai, selalu ada doa bersama.