Opini
Sulut Melangkah Lebih Jauh 2025–2029: Transformasi Menuju Pusat Pertumbuhan Pasifik
Sulawesi Utara bersiap menapaki periode pembangunan baru 2025–2029 dengan fondasi yang semakin kokoh.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Chintya Rantung
Oleh: Fiko Onga - Staf Khusus Gubernur Sulut Bidang Politik dan Kebijakan / Tim Ahli Penyusun RPJMD Provinsi Sulut 2025–2029
Lompatan Lima Tahun: Ekonomi Tumbuh, Kemiskinan Turun, PAD Naik
Sulawesi Utara bersiap menapaki periode pembangunan baru 2025–2029 dengan fondasi yang semakin kokoh.
Berbagai indikator kinerja menunjukkan arah positif: ekonomi tumbuh 5,64 persen, tingkat kemiskinan turun menjadi 6,71 % , stunting berangsur menurun, dan pendapatan asli daerah melonjak hingga Rp 1,52 triliun.
Capaian tersebut memperlihatkan bahwa transformasi struktural tidak lagi sekadar rencana, tetapi telah berlangsung nyata.
Periode lima tahun ke depan menjadi kesempatan emas untuk mempercepat perubahan, memastikan Sulut bukan hanya bertahan, tetapi melesat sebagai simpul pertumbuhan baru Indonesia Timur.
Misi dan Arah Baru Pembangunan
RPJMD 2025–2029 menghadirkan delapan misi strategis dan 17 program prioritas. Fokus utamanya mencakup penguatan sumber daya manusia, pengentasan kemiskinan, transformasi ekonomi, hingga tata kelola pemerintahan yang transparan dan bebas korupsi.
Rancangan ini diselaraskan dengan RPJMN 2025–2029 dan SDGs 2030, memastikan arah pembangunan provinsi bergerak seiring dengan agenda nasional dan global.
Pendekatan yang digunakan bersifat menyeluruh: perlindungan sosial yang tepat sasaran, peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta langkah antisipatif menghadapi masa depan melalui ekonomi hijau dan digitalisasi.
Menekan Kemiskinan dan Ketimpangan
Meski kemiskinan telah menurun ke 6,71 % , ketimpangan antarwilayah masih terasa. Tantangan terbesar terletak pada pemerataan pembangunan antara wilayah perkotaan seperti Manado dan daerah kepulauan.
Pemerintah provinsi menempuh strategi inklusif: memperkuat sektor pertanian dan perikanan, memberdayakan UMKM, serta mengoptimalkan data penerima bantuan sosial berbasis Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Upaya ini didukung oleh tambahan ruang fiskal dari kenaikan PAD, yang diarahkan untuk program pengentasan kemiskinan berbasis keluarga.
Hasilnya terlihat nyata: kemiskinan ekstrem kini berada di angka 0,56 % , menempatkan Sulut semakin dekat pada target nasional nol persen.
SDM Sebagai Investasi Masa Depan
Pembangunan manusia menjadi kunci dalam strategi jangka panjang.
Angka stunting berhasil ditekan dari 25,46 % pada 2018 menjadi 20,8 % pada 2024, meskipun masih perlu upaya lebih untuk mencapai target nasional 14 % .
Pemerintah meluncurkan berbagai program unggulan, mulai dari wajib belajar 13 tahun, beasiswa pendidikan, hingga penyediaan makan siang bergizi gratis.
Indeks Pembangunan Manusia yang telah mencapai 74,5 dan Human Capital Index di angka 0,53 menunjukkan peningkatan kualitas SDM yang signifikan.
Transformasi Ekonomi: Dari Agro-Maritim ke Ekonomi Hijau-Biru
Untuk keluar dari ketergantungan terhadap konsumsi, Sulut mendorong pengembangan sektor agro-maritim, pariwisata berkelanjutan, serta ekonomi hijau dan biru.
Pembangunan food estate, pengembangan KEK Bitung–Manado, dan penguatan industri perikanan menjadi fokus utama.
Infrastruktur strategis seperti Bitung–Lembeh Bridge, ART Malalayang–Bandara, dan logistic hub Bitung akan memangkas rantai distribusi dan meningkatkan daya saing kawasan, menjadikan Sulut sebagai hub perdagangan Pasifik.
Reformasi Fiskal dan Tata Kelola
Kemandirian fiskal menjadi prioritas jangka panjang. Meski PAD meningkat, ketergantungan pada transfer pusat masih tinggi.
Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi BUMD, memperluas basis pajak melalui digitalisasi, dan menarik investasi hijau.
Selain itu, tata kelola pemerintahan terus diperkuat melalui peningkatan skor MCP KPK, reformasi birokrasi berbasis kinerja, dan transparansi anggaran berbasis teknologi digital.
Ketahanan Iklim dan Energi Terbarukan
Menghadapi perubahan iklim, Sulut menyiapkan strategi adaptasi dan mitigasi melalui penguatan ketahanan pangan, pengelolaan air baku, dan pengembangan energi terbarukan seperti panas bumi dan tenaga surya.
Penerapan carbon trade dan Climate Action Plan menjadi langkah awal menjadikan Sulut sebagai pionir provinsi hijau di kawasan timur Indonesia.
Menatap Masa Depan dengan Optimisme
RPJMD Sulut 2025–2029 adalah peta jalan transformasi menuju provinsi yang maju, sejahtera, dan berkelanjutan.
Dengan sinergi antara data, strategi, dan kemauan politik yang kuat, Sulut diyakini akan menjadi contoh sukses pembangunan di Indonesia Timur.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus provinsi ini berpotensi menjadi pusat kebijakan, inovasi, dan konektivitas Pasifik yang memberi manfaat luas bagi masyarakatnya.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.