Opini
Paradoksikal Pertumbuhan Ekonomi dan Disparitas Sektor Kesehatan
Determinan sosial adalah semua faktor yang menjadi penyebab masalah kesehatan dari munculnya insidens atau prevalensi suatu penyakit
Oleh : Adi Tucunan (Dosen Pengajar FKM Unsrat)
DI DUNIA kesehatan secara khusus kesehatan masyarakat secara akademik, kita sering mendengar dan mempelajari determinan sosial kesehatan. Determinan sosial adalah semua faktor yang menjadi penyebab masalah kesehatan dari munculnya insidens atau prevalensi suatu penyakit.
Salah satu aspek dari determinan sosial kesehatan yang kita pelajari adalah variabel ekonomi. Di mana variabel ini memainkan peran yang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari kita secara khusus perjalanan menuju manusia sejahtera dan sehat baik secara fisik, mental, sosial maupun spiritual.
Variabel ekonomi sudah menjadi faktor dominan dari seberapa baik kita bisa mengakses banyak hal termasuk memberikan beban kepada kesehatan kita. Tulisan ini secara khusus membahas bagaimana faktor ekonomi yang diperjuangkan oleh negara secara kuat dengan tujuan mensejahterakan dan memakmurkan masyarakat itu sendiri, sering memunculkan persoalan baru dan tantangan yang lebih kompleks dengan implikasi negatif.
Pemerintah kita dibangun dengan fondasi perjalanan bangsa yang memperkuat sektor ekonomi sebagai basis kekuatan negara. Ini sesuatu yang normal dan wajar saja, di mana jika negara masih dalam situasi yang tidak terlalu bagus kondisi perekonomiannya terus dipacu dengan segala cara untuk meningkatkan ekonominya.
Tujuannya jelas, agar masyarakat bisa menjadi lebih baik kehidupannya karena ditopang dengan ekonomi yang baik. Semua orang pasti dalam aktivitas sehari-hari memiliki tujuan yang hampir sama yaitu berjuang mencari nafkah yang baik untuk bisa memenuhi standar kehidupan yang layak dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Masalahnya tidak sampai di sini saja, karena ternyata memiliki ekonomi yang baik karena negara terus memacu pertumbuhannya secara siginifkan memberikan dampak yang tidak saja menguntungkan tapi juga memberikan dampak buruk dari aspek kesehatan manusia. Ada beberapa hal yang akan dibahas di sini berkaitan dengan dampak buruk dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi, antara lain stress dan masalah kesehatan mental, pola hidup tidak sehat, polusi dan degradasi lingkungan, ketimpangan kesehatan dan perubahan sosial dan urbanisasi cepat.
Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa sudah pasti akan diiringi dengan produktivitas kerja yang tinggi dan ini membutuhkan waktu kerja yang lebih lama, kompetisi yang cukup sengit dan ini semua cenderung memicu gangguan kecemasan pada masyarakat, mengalami stress sampai depresi.
Anak-anak yang orang tuanya memiliki kekayaan tak terbatas cenderung mengalami broken home sehingga akan lari pada obat-obatan terlarang dan masalah sosial lainnya. Begitu pula dengan masyarakat yang memiliki pendapatan lebih tinggi cenderung mengkonsumsi semua yang dia inginkan termasuk makanan cepat saji yang mengandung kalori tinggi, dan konsumsi alcohol dan juga tidak memiliki aktivitas fisik lebih banyak karena hanya terpaku pada sedentary lifestyle.
Ini cenderung membebani metabolisme tubuh sehingga penyakit-penyakit degeneratif seperti obesitas, hipertensi atau diabetes sering dialami oleh masyarakat dengan pola hidup seperti di atas. Kemajuan industri memberikan beban kepada lingkungan kita dengan banyaknya polusi dan hancurnya ekologi.
Kita bisa membeli semua kendaraan karena memiliki uang sebagai akibat dari majunya perekonomian kita tapi lupa bertanggungjawab terhadap persoalan ekologi yang menjadi toksik dikarenakan sumber polutan dari kendaraan yang kita gunakan tidak berbasis pada etika lingkungan yang tinggi.
Ada uang kita membeli semua kendaraan yang kita inginkan dan sudah menjadi kurang bergerak dan paparan senyawa kimia beracun sebagai produk dari pembakaran kendaraan bermotor tidak bisa dihadang. Ini semua akan berakibat kepada penyakit-penyakit jantung, paru dan masalah pernapasan lain.
Meningkatnya ekonomi suatu bangsa juga bisa berakibat pada kesenjangan pendapatan yang tidak merata, di mana orang miskin menjadi lebih miskin dan orang kaya lebih kaya. Jurang perbedaan ini berakibat pada gagalnya pemerintah bisa menyediakan pasokan air bersih, makanan yang lebih bergizi bagi kaum miskin sehingga dengan mudah penyakit infeksi lebih mudah menyerang mereka.
Orang miskin juga cenderung tidak bisa mengakses pelayanan kesehatan sebaik orang kaya. Ketidakadilan ini buah dari pertumbuhan ekonomi di suatu bangsa juga. Dengan ekonomi yang baik juga memicu terjadinya urbanisasi besar-besaran karena kota memiliki daya tarik tersendiri karena menyiapkan segala hal untuk publik.
Sebagai akibatnya, kota menjadi sesak dan timbul penyakit menular lebih mudah menginfeksi karena penyebaran akan lebih cepat dengan banyaknya penduduk. Tindakan kriminal juga akan sering terjadi karena masyarakat sudah frustrasi untuk menghidupi diri mereka berakibat pada kecemburuan sosial yang tinggi.
Persoalan-persoalan sebagian kecil yang dikisahkan di atas adalah akibat yang timbul dari efek samping pertumbuhan ekonomi yang terjadi di masyarakat kita. Tentu saja setiap Pembangunan akan melahirkan dua sisi mata uang.
Di satu sisi Pembangunan bisa memicu pertumbuhan ekonomi yang tinggi sehingga masyarakat bisa menjadi lebih sejahtera dan sehat atau sebaliknya bisa menjadi miskin dan sakit-sakitan karena ada kesenjangan yang tercipta. Pemerintah dalam hal ini perlu menjalankan kebijakan publik yang tepat agar dapat meminimalisir risiko disparitas yang akan terjadi.
Pembenahan birokrasi dari dalam dengan paradigma yang harus diubah adalah sebuah keniscayaan. Tidak boleh lagi mengatasnamakan pertumbuhan ekonomi lalu mengabaikan masalah kesehatan yang timbul. Menomorduakan kesehatan masyarakat adalah sebuah kesalahan, bukan berarti kita tidak ingin masyarakat lebih sejahtera secara ekonomi, paling tidak ada upaya preventif dan antisipatif terhadap berbagai risiko yang muncul pada satu sisi yaitu disparitas sektor kesehatan.
Tentu saja semua pihak akan sepakat bahwa masyarakat harusnya menjadi lebih sejahtera secara ekonomi dan sehat secara fisik, mental dan sosial karena ini memang menjadi tujuan dari semua Pembangunan di sektor kesehatan. Tentu saja persoalan yang dibahas dalam tulisan ini hanya sebagian kecil dari persoalan yang terdampak akibat ekonomi yang baik. Karena masing-masing negara, budaya, etnis, sosial dan pertumbuhan ekonomi yang berbeda memiliki paradoksnya sendiri-sendiri.
Kita hanya perlu waspada saja dan mengingatkan kepada semua pihak baik pemerintah dan masyarakat untuk terus menjaga keseimbangan dalam kehidupan kita agar sesuatu yang positif seperti pengejaran kesejahteraan tidak menjadi ganjalan atau batu sandungan terhadap aspek kesehatan kita sendiri.
Karena banyak di antara kita yang tidak mawas diri karena selalu berfokus pada satu hal dan mengabaikan hal lain yang seringkali hal yang diabaikan itu lebih fundamental dampaknya. Jangan nanti kita sudah mencapai segalanya dengan menjadi lebih sejahtera dan makmur lalu kita akan menjadi orang yang sakit-sakitan, sehingga semua uang yang diperoleh hanya untuk dikeluarkan untuk fisik yang sudah rapuh. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.