Polisi Ditikam di Sultra
Sosok Bripka Laode Abdul Salman, Polisi Tewas Ditikam Oknum PNS Kendari, Ternyata Bukan Orang Biasa
Korban Bripka Laode Abdul Salman tewas mengenaskan setelah ditikam berkali-kali menggunakan senjata tajam (sajam) jenis badik.
Ringkasan Berita:
- Sosok seorang anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpangkat Bripka tewas ditikam paman di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
- Tepatnya kejadian tragis ini terjadi di sebuah rumah di Jalan Budi Utomo, Lorong Merak, Mataiwoi, pada Sabtu (15/11/2025) dini hari.
- Korban Bripka Laode Abdul Salman tewas mengenaskan setelah ditikam berkali-kali menggunakan senjata tajam (sajam) jenis badik.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini adalah sosok Bripka Laode Abdul Salman (LAS)
Nama Bripka Laode Abdul Salman saat ini jadi perbincang publik.
Itu setelah dirinya dikabarkan tewas usai jadi korban penikaman di sebuah rumah di Jalan Budi Utomo, Lorong Merak, Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu (15/11/2025) dini hari.
Orang yang menikam Bripka Laode Abdul Salman adalah pamannya sendiri bernisial J (43).
J merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan TNI.
Bripka Laode Abdul Salman adalah keponakan langsung dari H, istri J. J pun mengaku tak memiliki masalah dengan Bripka LAS.
Bripka adalah singkatan dari Brigadir Polisi Kepala, sebuah pangkat golongan Bintara di Kepolisian Republik Indonesia.
Pangkat ini berada di atas Brigpol dan di bawah Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda). Tanda kepangkatannya adalah empat balok panah perak di seragam.
Bripka Laode Abdul Salman (LAS) seorang polisi yang tewas ditikam paman di Kota Kendari.
Ia datang ke Bumi Anoa dalam rangka mendampingi atlet.
Karena dirinya pun seorang atlet.
Nasib nahas dialami Salman, saat berada di rumah keluarganya.
Ia tewas ditikam pamannya, J Kondisi Bripka Laode pun mengenaskan.
Ia tergeletak bersimbah darah di ruang tengah.
Ternyata Bukan Polisi Biasa
Bripka Laode Abdul Salman SH dikenal sebagai polisi berprestasi.
Ia bertugas di Polres Tolikara, Papua.
Wilayah yang berada di bagian tengah Papua.
Daerah ini, berbatasan langsung dengan Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Mamberamo Tengah, dan Kabupaten Mamberamo Raya.
Untuk mengakses lokasinya dengan menempuh jalur udara dan darat melalui Wamena, ibu kota Provinsi Papua Pegunungan.
Namun, mengingat akses darat yang cukup menantang, sehingga paling efektif melalui jalur udara.
Transportasi udara merupakan moda yang paling vital dan sering digunakan mengingat topografi Papua yang bergunung-gunung.
Bripka Laode Abdul Salman merupakan anggota Polri.
Dirinya bertugas di Papua dan mengemban jabatan sebagai Penjabat Sementara (PS) Paurmin Bag Ren Polres Tolikara.
Ia memiliki tugas menyelenggarakan urusan perencanaan dan administrasi umum, ketatausahaan, urusan dalam, personel, logistik, dan pelayanan keuangan di lingkungan Bagian Perencanaan (Bagren) Polres.
Biasanya, saat anggota Polri diberikan amanah sebagai PS (Penjabat Sementara) adalah Perwira Urusan Administrasi yang membantu Kabagren dalam melaksanakan tugas-tugasnya, seperti menyusun rencana kegiatan tahunan hingga mengelola keuangan.
Meski lahir dan bertugas di Papua, Bripka Laode Abdul Salman memiliki darah Muna, Sulawesi Tenggara.
Ia lahir di Jaya Pura pada 8 Desember 1988.
Dirinya pun merupakan warga Kota Jayapura Provinsi Papua.
Prestasi di Bidang Paralayang
Laode Abdul Salman juga memiliki prestasi di bidang paralayang.
Dirinya bahkan beberapa kali mewakili Polres Tolikara untuk menunjukkan ketangkasannya sebagai seorang atlet.
Misalnya pada tahun 2020 silam saat HUT KE-75 Kemerdekaan RI, ia bersama dengan empat anggota Polres Tolikara kibarkan Bendera Merah Putih dengan menggunakan paralayang di Kota Karubaga, Kabupaten Tolikara.
Tak hanya sekali, pada tahun 2023 juga, ia bersama timnya kembali melakukan atraksi paralayang.
Ia tak hanya sebagai peserta paralayang, namun juga turut melatih personel lainnya.
Olahraga paralayang adalah olahraga terbang bebas menggunakan parasut modifikasi yang lepas landas dari lereng bukit atau gunung dengan berlari.
Olahraga ini memanfaatkan angin untuk terbang melayang di udara tanpa mesin.
Hasil Autopsi
Berdasarkan hasil autopsi menunjukkan korban menderita total 11 luka tusukan dan robek yang fatal di sekujur tubuhnya, termasuk empat luka tikam pada punggung, empat luka tikam di bawah ketiak.
Lalu satu luka tikam di dada kanan, satu luka tikam di dada kiri, serta satu luka tikam pada leher bagian kiri dan tiga luka robek di tangan kiri dan satu luka robek di pipi kiri.
Kata Gayuh saat ini pelaku sendiri sudah diamankan di Polda Sultra usai sempat dibawa ke RS Bhayangkara Kendari.
Pelaku berhasil diamankan oleh Tim Unit Resmob Polda Sultra di lokasi kejadian.
Momen tersebut setelah sempat terjadi perlawanan.
Sebilah sajam badik telah diamankan sebagai barang bukti.
Keterangan Polisi
Kanit Resmob Polda Sultra, AKP Gayuh Pambudhi Utom mengatakan peristiwa penikaman tragis ini bermula sekitar pukul 01.30 Wita.
Menurut keterangan istri pelaku, H (41), suaminya, J pulang dari piket jaga dalam kondisi di bawah pengaruh minuman beralkohol.
Pelaku lantas terlibat cekcok hebat di dalam rumah, bahkan sempat hendak menikam istri dan anaknya.
Korban, Bripka Laode Abdul Salman, yang merupakan keponakan dari istri pelaku dan sedang menginap di rumah tersebut.
Ia terbangun karena mendengar keributan.
Berusaha melerai pertengkaran itu, korban memerintahkan H dan anaknya untuk keluar dan menyelamatkan diri.
"Namun pelaku langsung menyerang korban menggunakan badik, " katanya.
Dimakamkan di Papua
Seorang polisi bernama Bripka Laode Abdul Salam tewas ditikam suami bibi sendiri di Jalan Budi Utomo, Lorong Merak, Mataiwoi, Kendari, Sultra pada Sabtu (15/11/2025) dini hari.
Laode Abdul Salam sendiri diketahui bertugas di Polres Tolikara Polda Papua datang ke Kota Kendari mengantar atlet paralayang asal Papua untuk bertanding di Kolaka Timur, Sultra.
Setelah pertandingan selesai, Bripka LAS sempat menginap di rumah bibinya.
Hanya saja ia kemudian ditikam hingga tewas oleh pamannya berinisial J.
Kanit Resmob Polda Sultra, AKP Gayuh Pambudhi Utom mengatakan korban akan dimakamkan di Papua.
Gayuh bilang, korban sendiri sempat dibawa ke RS Bhayangkara Kendari.
Kemudian diberangkatkan ke Papua.
"Rencana dibawa balik ke Papua, karena orang tuanya di Papua semua," ujarnya.
Kata korban sendiri sudah terbangkan di papua menggunakan pesawat,
"Sudah pukul 13.00 WITA (siang) tadi berangkat ke Papua via pesawat," tuturnya.
(Tribunnewssultra/Sugi Hartono)
Tayang di TribunnewsSultra.com dan TribunnewsSultra.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Trheads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
| Akhirnya Terungkap Motif J Tikam Bripka Laode Abdul Salman, Ternyata Semua Masalah Berawal dari Ini |
|
|---|
| Fakta-Fakta Seorang PNS Aniaya Seorang Anggota Polri hingga Meninggal: Pelaku dalam Pengaruh Miras |
|
|---|
| Kronologi Kasus Pembunuhan yang Dilakukan Seorang PNS terhadap Seorang Anggota Polri, Begini Awalnya |
|
|---|
| Akhirnya Terungkap Pengakuan Junaido PNS Pelaku Pembunuhan Bripka Laode Abdul Salman, Bermula Ini |
|
|---|
| Sosok Junaido, Oknum PNS Pelaku Penikaman Hingga Tewas Bripka Laode Abdul Salman, Paman Korban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Kolase-foto-semasa-hidup-anggota-polisi-Bripka-Laode-Abdul-Salman-36.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.