Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Sosok Chris Clarac, Bule Prancis yang Nikahi Cewek Sulawesi, Beri Mahar Fantastis untuk Istrinya

Yang bikin sosok Chris Clarac semakin jadi sorotan karena ia memberi mahar Rp100 juta dan rumah dengan harga hampir Rp1 M.

Editor: Indry Panigoro
TRIBUN-TIMUR.COM
BULE VIRAL - Kolase foto Hesti Febriyanti (26) dan Chris Clarac (37). Hesti viral usai dilamar bule asal Prancis Chris Clara dengan uang panai Rp100 juta, tiga gram emas dan hadiah rumah senilai Rp898 juta. 

Menjelang hari bahagia, Chris dan Hesti tampak menghadiri bimbingan calon pengantin (Catin) di Kantor Urusan Agama (KUA) Sinjai Utara.

Chris, mengenakan baju putih dan songkok recca, duduk dengan penuh perhatian mendengarkan penjelasan dari narasumber.

Di sampingnya, Hesti yang berbusana abu-abu tampak lembut membantu menerjemahkan setiap kalimat, sebab calon suaminya itu masih belajar bahasa Indonesia.

Momen tersebut bukan hanya tentang mempersiapkan pernikahan, melainkan juga tentang menyatukan dua budaya yang berbeda dalam harmoni yang indah.

BULE VIRAL - Kolase foto Hesti Febriyanti (26) dan Chris Clarac (37). Hesti viral usai dilamar bule asal Prancis Chris Clara dengan uang panai Rp100 juta, tiga gram emas dan hadiah rumah senilai Rp898 juta.
BULE VIRAL - Kolase foto Hesti Febriyanti (26) dan Chris Clarac (37). Hesti viral usai dilamar bule asal Prancis Chris Clara dengan uang panai Rp100 juta, tiga gram emas dan hadiah rumah senilai Rp898 juta. (TRIBUN-TIMUR.COM)

Kini kisah cintanya pun jadi sorotan.

Kisah cinta Chris dan Hesti bukanlah yang pertama terjadi di Sinjai.

Kabupaten yang terletak di pesisir selatan Sulawesi ini rupanya menyimpan banyak kisah serupa hubungan antarbangsa yang berakhir di pelaminan dengan adat Bugis sebagai saksi.

Pada tahun sebelumnya, seorang perempuan asal Sinjai bernama Maya Ningsrida menikah dengan pria asal Italia, Francesco C.
Keduanya bertemu di Dubai, tempat mereka bekerja.

Maya, yang lahir di Dusun Congkoe, Desa Lamatti Riaja, pernah menjadi pemandu wisata di Bali sebelum akhirnya merintis bisnis di Timur Tengah.

Di kota yang sama, ia bertemu Francesco, dan hubungan mereka berkembang menjadi kisah cinta yang serius.

Mereka melaksanakan berbagai prosesi adat Bugis seperti mapettuada dan mappaenre doi, meski keluarga Francesco baru dapat hadir pada hari resepsi di Desa Lamatti Riaja.

“Ibu Francesco dan keluarga besarnya akan hadir malam ini untuk prosesi mappaccing. Francesco sendiri baru akan hadir pada acara resepsi besok,” ujar Kepala Dusun Congkoe, Satri Asma, kala itu.

Artikel ini telah tayang di Bangkapos

Sumber: Bangka Pos

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Trheads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: TribunMedan.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved