Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Dosen di Bungo

Fakta Lengkap Kasus Pembunuhan EY Dosen di Jambi oleh Bripda Waldi, Motifnya Sakit Hati

Terungkap bahwa Bripda Waldi nekat menghabisi nyawa EY karena merasa dihina dan diperlakukan kasar oleh korban.

Editor: Alpen Martinus
Kolase Tribun Manado/Facebook Asri Ajaa)
KORBAN: Kolase foto Bripda Waldi (pelaku) dan potret Erni Dosen di Jambi yang tewas dibunuh. 

Ringkasan Berita:1.Kasus pembunuhan dosen muda EY (38) di Kabupaten Bungo, Jambi, akhirnya mulai terungkap setelah pelaku yang juga anggota kepolisian, Bripda Waldi Adiyat (22), mengakui perbuatannya.
 
2.Hasil penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa Bripda Waldi nekat menghabisi nyawa EY karena merasa dihina dan diperlakukan kasar oleh korban.
 
3.Setelah menghabisi nyawa EY, Bripda Waldi membawa kabur sejumlah barang milik korban

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan seorang perempuan dosen di Kabupaten Bungo, Jambi cukup menyita perhatian.

Apalagi pelakunya adalah seorang anggota polisi.

Dosen muda tersebut berinisial EY (38).

Baca juga: Akhirnya Terungkap Ini yang Dilakukan Pelaku Bripda Waldi Sebelum ke Rumah Korban Dosen Erni Yuniati

Sedangkan pelakunya adalah Bripda Waldi Adiyat (22).

Brigadir Polisi Dua adalah Bintara tingkat satu di Kepolisian Republik Indonesia.

Sebelum tahun 2001, pangkat ini disebut Sersan Dua atau Serda, sama dengan pangkat yang setara di militer.

Tanda kepangkatan yang dipakai adalah satu buah segitiga berwarna perak. Sering digunakan penyebutan BRIPDA untuk pangkat ini.

Bahkan disebut ia sudah mengakui perbuatannya tersebut.

Kasus pembunuhan dosen muda EY (38) di Kabupaten Bungo, Jambi, akhirnya mulai terungkap setelah pelaku yang juga anggota kepolisian, Bripda Waldi Adiyat (22), mengakui perbuatannya.

Pengakuan tersebut mengejutkan publik, terutama karena alasan di balik aksi keji itu ternyata bukan hanya persoalan asmara, melainkan juga rasa sakit hati mendalam akibat ejekan korban.

Awalnya, publik menduga hubungan asmara antara keduanya menjadi penyebab utama tragedi berdarah itu.

Namun, dari hasil penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa Bripda Waldi nekat menghabisi nyawa EY karena merasa dihina dan diperlakukan kasar oleh korban.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Bungo, AKP Ilham, yang menegaskan bahwa ejekan korban membuat pelaku kehilangan kendali.

“Motifnya adalah rasa sakit hati akibat penghinaan dan ejekan korban terhadap pelaku dengan kalimat kasar yang terjadi saat keduanya berada di kamar,” kata Ilham saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Selasa (4/11/2025), dikutip dari Kompas.com.

Meski begitu, pihak kepolisian belum menjelaskan secara rinci seperti apa bentuk ejekan yang dilontarkan korban hingga memicu kemarahan mematikan dari pelaku.

Sumber: TribunNewsmaker
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved