Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Sosok Chris Clarac, Bule Prancis yang Nikahi Cewek Sulawesi, Beri Mahar Fantastis untuk Istrinya

Yang bikin sosok Chris Clarac semakin jadi sorotan karena ia memberi mahar Rp100 juta dan rumah dengan harga hampir Rp1 M.

Editor: Indry Panigoro
TRIBUN-TIMUR.COM
BULE VIRAL - Kolase foto Hesti Febriyanti (26) dan Chris Clarac (37). Hesti viral usai dilamar bule asal Prancis Chris Clara dengan uang panai Rp100 juta, tiga gram emas dan hadiah rumah senilai Rp898 juta. 
Ringkasan Berita:
  • Sosok Chris Clarac sedang jadi perbincanga.
  • Chris Clarac adalah bule Prancis yang menikahi cewek Sulawesi.
  • Pernikahan keduanya dijadwalkan berlangsung pada 9 November 2025, di rumah keluarga Hesti di Kelurahan Bongki, Kecamatan Sinjai Utara.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini adalah sosok Chris Clarac.

Chris Clarac adalah bule berusia 37 tahun asal Prancis.

Bule"adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk merujuk pada orang asing, khususnya keturunan Eropa atau Kaukasia, dan sering digunakan sebagai sebutan informal untuk orang asing secara umum.

Kata ini berasal dari kata "bulai" yang berarti pucat atau albino karena kekurangan pigmen kulit, dan mengalami penyederhanaan pelafalan dari masyarakat Indonesia.

Bule Prancis ini kini jadi bahasan hangat usai dirinya menikahi Hesti (26) gadis Bugis.

Bugis adalah suku bangsa yang terbesar di Sulawesi Selatan, Indonesia, yang dikenal sebagai pelaut dan perantau ulung.

Nama "Bugis" berasal dari kata To Ugi yang berarti "orang Bugis". Suku Bugis memiliki budaya, bahasa (Bahasa Bugis atau Basa Ugi), serta berbagai tradisi khas, seperti rumah adat Saoraja dan Bola, pakaian adat baju bodo, dan upacara Mappacci. 

Yang bikin sosok Chris Clarac semakin jadi sorotan karena ia memberi mahar Rp100 juta dan rumah dengan harga hampir Rp1 M.

Dalam prosesi lamaran yang berlangsung hangat, Chris mempersembahkan uang panai sebesar Rp100 juta, emas tiga gram, serta sebuah rumah senilai Rp898 juta untuk Hesti

Rumah tersebut berlokasi di kawasan elit Tanjung Bunga, Kota Makassar, dan menjadi simbol kesungguhannya untuk menetap dan membangun masa depan di Indonesia.

Hubungan mereka, yang berawal dari pertemuan sederhana, kini telah berlabuh di pelaminan.

Setelah melewati perjalanan panjang penuh perbedaan, keduanya resmi bertunangan pada Juni 2025, menandai awal dari kisah baru yang akan mereka bangun bersama.

“Sudah lamaran pada Juni 2025,” ujar Lurah Bongki, Andi Abdul Waris, kepada TribunTimur, Kamis (6/11/2025).

Pernikahan keduanya dijadwalkan berlangsung pada 9 November 2025, di rumah keluarga Hesti di Kelurahan Bongki, Kecamatan Sinjai Utara.

Prosesi akan mengusung adat Bugis Sinjai, lengkap dengan seluruh tradisi khas daerah tersebut — mulai dari busana adat hingga ritual penyambutan keluarga mempelai pria.

Menjelang hari bahagia, Chris dan Hesti tampak menghadiri bimbingan calon pengantin (Catin) di Kantor Urusan Agama (KUA) Sinjai Utara.

Chris, mengenakan baju putih dan songkok recca, duduk dengan penuh perhatian mendengarkan penjelasan dari narasumber.

Di sampingnya, Hesti yang berbusana abu-abu tampak lembut membantu menerjemahkan setiap kalimat, sebab calon suaminya itu masih belajar bahasa Indonesia.

Momen tersebut bukan hanya tentang mempersiapkan pernikahan, melainkan juga tentang menyatukan dua budaya yang berbeda dalam harmoni yang indah.

BULE VIRAL - Kolase foto Hesti Febriyanti (26) dan Chris Clarac (37). Hesti viral usai dilamar bule asal Prancis Chris Clara dengan uang panai Rp100 juta, tiga gram emas dan hadiah rumah senilai Rp898 juta.
BULE VIRAL - Kolase foto Hesti Febriyanti (26) dan Chris Clarac (37). Hesti viral usai dilamar bule asal Prancis Chris Clara dengan uang panai Rp100 juta, tiga gram emas dan hadiah rumah senilai Rp898 juta. (TRIBUN-TIMUR.COM)

Kini kisah cintanya pun jadi sorotan.

Kisah cinta Chris dan Hesti bukanlah yang pertama terjadi di Sinjai.

Kabupaten yang terletak di pesisir selatan Sulawesi ini rupanya menyimpan banyak kisah serupa hubungan antarbangsa yang berakhir di pelaminan dengan adat Bugis sebagai saksi.

Pada tahun sebelumnya, seorang perempuan asal Sinjai bernama Maya Ningsrida menikah dengan pria asal Italia, Francesco C.
Keduanya bertemu di Dubai, tempat mereka bekerja.

Maya, yang lahir di Dusun Congkoe, Desa Lamatti Riaja, pernah menjadi pemandu wisata di Bali sebelum akhirnya merintis bisnis di Timur Tengah.

Di kota yang sama, ia bertemu Francesco, dan hubungan mereka berkembang menjadi kisah cinta yang serius.

Mereka melaksanakan berbagai prosesi adat Bugis seperti mapettuada dan mappaenre doi, meski keluarga Francesco baru dapat hadir pada hari resepsi di Desa Lamatti Riaja.

“Ibu Francesco dan keluarga besarnya akan hadir malam ini untuk prosesi mappaccing. Francesco sendiri baru akan hadir pada acara resepsi besok,” ujar Kepala Dusun Congkoe, Satri Asma, kala itu.

Artikel ini telah tayang di Bangkapos

Sumber: Bangka Pos

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Trheads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: TribunMedan.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved