Pencegahan Stunting
Selama 22 Tahun, Tribunnews.com Konsisten Dukung Pengentasan Stunting di 34 Provinsi
Media online terbesar yang menjangkau 34 provinsi Tribunnews.com kembali menyatakan dukungan untuk membantu pengentasan stunting.
Program ini berlangsung selama enam bulan, dan setiap tiga bulan akan dilakukan monitoring.
“Kami di Tribunnews.com sudah mengikuti gerakan stunting ini di 34 provinsi. Peran kami menghubungkan antara mereka yang mau berkontribusi dengan mereka yang membutuhkan. Seperti Rotari dan Baznas. Dari program itu ada 1.029 anak asuh dengan ratusan ribu telur,” jelas dia.
Di kesempatan yang sama, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd dalam pengentasan stunting diperlukan kolaborasi multi-pihak atau pentahelix.
Melibatkan sektor swasta, lembaga masyarakat, pemerintah daerah, akademisi serta media.
“Kolaborasi ini penting agar sumber daya bantuan, dukungan logistik, edukasi bisa lebih luas dan merata,” ujar Wihaji.
Diketahui, pemerintah menargetkan penurunan angka stunting nasional menjadi 14,2 persen pada tahun 2029, sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang disusun bersama Sekretariat Wakil Presiden dan Bappenas.
Berikut enam provinsi dengan jumlah balita stunting terbesar, yaitu Jawa Barat (638.000 balita), Jawa Tengah (485.893 balita), Jawa Timur (430.780 balita), Sumatera Utara (316.456 balita), Nusa Tenggara Timur (214.143 balita), dan Banten (209.600 balita).
Apa Itu Stunting?
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis (berlangsung lama) sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun.
Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya dan berisiko mengalami gangguan perkembangan otak, kognitif, dan daya tahan tubuh.
Penyebab Utama Stunting
-
Kekurangan gizi jangka panjang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (sejak janin dalam kandungan hingga usia 2 tahun).
-
Pola makan tidak seimbang — anak tidak mendapatkan cukup protein, vitamin, dan mineral penting.
-
Kurangnya asupan gizi ibu hamil, yang membuat janin tumbuh tidak optimal.
-
Pola asuh yang kurang baik, seperti pemberian MPASI (makanan pendamping ASI) yang tidak sesuai usia.
-
Sanitasi buruk dan infeksi berulang, seperti diare, yang menghambat penyerapan nutrisi.
Dampak Stunting
-
Pertumbuhan fisik terhambat (anak tampak pendek dibanding teman seusianya).
-
Daya pikir dan kemampuan belajar menurun.
-
Risiko lebih tinggi terhadap penyakit kronis di masa dewasa (misalnya diabetes, jantung).
-
Menurunnya produktivitas di masa depan, yang bisa memengaruhi kualitas sumber daya manusia secara nasional.
Pencegahan Stunting
-
Pastikan asupan gizi cukup bagi ibu hamil dan anak balita.
-
Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan, dilanjutkan dengan MPASI bergizi seimbang.
-
Perbaiki sanitasi dan kebersihan lingkungan.
-
Lakukan pemantauan rutin pertumbuhan anak di posyandu atau puskesmas.
-
Edukasi gizi dan kesehatan bagi keluarga muda.
Singkatnya, stunting bukan sekadar soal anak pendek, tapi masalah kesehatan dan masa depan bangsa.
Karena itu, pencegahannya harus dimulai sejak dini bahkan sejak calon ibu mengandung.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
-
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Baca berita lainnya di: Google News
WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini
| Balita dan Ibu Hamil di Bitung Sulawesi Utara Terima Bantuan Makanan Tambahan |
|
|---|
| Cegah Stunting, Calon Pengantin Wanita di Bitung Sulawesi Utara Diperiksa |
|
|---|
| Atasi Stunting, Dinkes Bitung Sulawesi Utara Lakukan Pemeriksaan hingga Awasi Pertumbuhan Anak |
|
|---|
| Angka Stunting Sulawesi Utara Paling Rendah se-Sulawesi, Steven Kandouw Minta Identifikasi Dini |
|
|---|
| Angka Stunting di Sulawesi Utara Naik, Adi Tucunan: Bisa Ditegur Pemerintah Pusat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.