Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan Kacab Bank

Ternyata Oknum Prajurit TNI yang Cari Orang untuk Menculik Kacab Bank BUMN, Rp45 Juta untuk Nyawa

uang menjadi pemicu keterlibatan oknum prajurit TNI, Kopda FH, dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu bank BUMN

Editor: Glendi Manengal
Kompas Tv
PEMBUNUHAN KACAB BANK — Oknum anggota TNI, Kopda FH, ditangkap atas perannya sebagai perencana penculikan dan pembunuhan Kacab bank BUMN Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37). Ia disebut menerima Rp45 juta untuk merekrut eksekutor dan mengatur jalur penyerahan korban. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terungkap oknum prajurit TNI berinisial Kopda FH terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN bernama Mohamad Ilham Pradipta (MIP).

Peristiwa pembunuhan terhadap kacab Bank BUMN ini berawal saat korban berada di area parkiran Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).

Jarak lokasi penculikan 21 km dari Jakarta Pusat.

Korban terlihat diculik oleh sejumlah orang saat akan masuk ke mobilnya yang terparkir bersebelahan dengan mobil para pelaku.

Jenazah korban lalu ditemukan di sebuah kebun kosong dengan posisi telungkup dan sebagian kemejanya terangkat di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Jarak lokasi jasad korban ditemukan 55 km dari Lotte Grosir Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya telah menetapkan Kopda FH sebagai tersangka dalam kasus ini.

Pangkat Kopda adalah singkatan dari Kopral Dua, salah satu jenjang dalam struktur kepangkatan Tamtama di Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Lantas diketahui motif uang menjadi pemicu keterlibatan oknum prajurit TNI, Kopda FH, dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu bank BUMN Cempaka Putih Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta (37). 

Ia bukan sekadar pelaku, tapi bagian dari klaster perencana yang mengatur jalannya eksekusi.

“Dari hasil pemeriksaan sementara, motifnya yang bersangkutan menerima sejumlah uang,” ujar Kapuspen TNI Brigjen (Mar) Freddy Ardianzah kepada wartawan, Sabtu (13/9/2025).

Awal Terungkapnya Kasus

Tubuh korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan: tangan dan kaki terikat, mata dililit lakban, dan terdapat luka akibat hantaman benda tumpul di leher dan dada.

Warga yang menemukan jenazah saat menggembala sapi langsung melapor ke aparat.

Hasil autopsi RS Bhayangkara menyatakan korban meninggal akibat hipoksia—kekurangan oksigen akibat kekerasan fisik.

Sehari sebelumnya, Rabu (20/8/2025), rekaman CCTV di area parkir Lotte Grosir Pasar Rebo menunjukkan detik-detik penculikan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved