Banjir Bandang Bali, Wapres Gibran Janji Bagi Korban yang Rumahnya Rusak Bakal Dikasih Tempat Baru

TRIBUNMANADO.CO.ID – Banjir Bandang Bali menjadi perhatian publik Indonesia.

Bencana tersebut membuat pemerintah turun langsung ke lokasi.

Terkait hal tersebut Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau langsung lokasi pengungsian korban banjir bandang di Banjar Tohpati dan Banjar Sedana Mertha, Kota Denpasar, Jumat (12/09/2025). 

Jarak lokasi 21 km dari Bandara Internasional  I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali.

Saat itu Wakil Presiden Gibran dialog bersama warga, sejumlah pengungsi menyampaikan keluhan terkait kerusakan rumah dan kekhawatiran akan ancaman banjir serupa di masa depan.

Menanggapi hal ini, Gibran menegaskan komitmen pemerintah untuk segera mencari solusi atas persoalan hunian sekaligus langkah mitigasi bencana.

Lebih lanjut, ia menekankan perlunya penanganan teknis terkait tata kelola lingkungan. 

"Dan saya titip mungkin nanti kita bahas juga untuk detail teknisnya terkait untuk drainase, sanitasi, masalah-masalah alih fungsi lahan, ini nanti mau diperhatikan juga," jelasnya.

Di sisi lain, Gibran menyampaikan pemerintah hadir sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto, yakni memastikan distribusi bantuan merata dan kebutuhan warga terdampak terpenuhi, mulai dari pangan, air bersih, layanan kesehatan, hingga perlengkapan kebersihan.

Dia pun mengajak para pengungsi tetap tenang menunggu proses pemulihan yang kini tengah diupayakan pemerintah.

"Yang penting Bapak-Ibu tenang semua, nanti akan dibantu oleh pemerintah. Akan dilakukan asesmen, nanti didata," pungkasnya.

Menampung Keluhan para Korban yang Mengungsi

Oki Vina Savitri (31), seorang pengungsi banjir Bali tidak menduga mendapat perhatian dari Wakil Presiden GIbran Rakabuming Raka, Jumat (12/9/2025).

Oki adalah pengungsi di Banjar Sedana Mertha Ubung Denpasar Utara.

Wapres Gibran yang terus berjalan dan menyapa warga untuk berbincang menampung keluhan.

Oki mulanya hanya diam sambil menatap bayinya di dalam gendongan, namun mata Gibran tertuju pada sang ibu dan bayi. Bayi itu baru lahir lima hari lalu.