Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lipsus MBG di Sulut

SPPG Teling Atas Wanea Manado Punya Ahli Gizi untuk Jamin Kualitas MBG

"Lalu saat tahu kami langsung telepon pihak sekolah untuk minta jangan dimakan dan dikembalikan ke kami," ujar Kiki.

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Isvara Savitri
MBG DI MANADO - SPPG Teling Atas Wanea di Jalan Babe Palar, Teling Atas, Wanea, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (2/10/2025). Mereka memiliki ahli gizi dari BGN untuk menjamin kelayakan MBG. 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Beberapa waktu terakhir, ribuan siswa sekolah di daerah di Indonesia mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG).

Hal itu juga terjadi beberapa waktu lalu di SMKN 1 Manado.

Namun, hal itu dibantah pihak sekolah.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Teling Atas Wanea hingga saat ini tak menemukan kasus keracunan MBG di delapan sekolah yang dilayani.

Menurut Koordinator Lapangan SPPG Teling Atas Wanea, Kiki Alti Aluraga, hal itu lantaran ahli gizi dari Badan Gizi Nasional (BGN) memantau dengan ketat setiap prosesnya.

Salah satu tugas ahli gizi adalah ikut mencicipi makanan sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah.

Meski begitu, Kiki mengaku beberapa kali mendapati bahan makanan yang sudah tak layak diolah.

SPPG DI MANADO - Pegawai SPPG Teling Atas Wanea, menata ompreng di markas, Jalan Babe Palar, Teling Atas, Wanea, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (2/10/2025). Mereka dibagi menjadi empat shift dalam sehari.
SPPG DI MANADO - Pegawai SPPG Teling Atas Wanea, menata ompreng di markas, Jalan Babe Palar, Teling Atas, Wanea, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (2/10/2025). Mereka dibagi menjadi empat shift dalam sehari. (Tribunmanado.com/Isvara Savitri)

Misalnya saja buah dan sayur yang sudah tidak segar.

"Biasanya kami kembalikan ke pemasok," terang Kiki ketika ditemui, Kamis (2/10/2025).

Lalu, SPPG Teling Atas Wanea juga sempat mendapatkan ikan tuna yang sudah tidak layak.

Ikan tuna tersebut sudah diolah dan didistribusikan ke sekolah-sekolah.

"Lalu saat tahu kami langsung telepon pihak sekolah untuk minta jangan dimakan dan dikembalikan ke kami," ujar Kiki.

Pihak sekolah memang sempat kecewa, namun akhirnya menerima dengan lapang dada demi keselamatan para siswa.

Periksa Ciri Fisik Bahan

Baca juga: Wali Kota Andrei Angouw Dorong Pemanfaatan AI untuk Pelayanan Publik di Manado

Baca juga: Baru Terungkap! Saat Rumahnya Dijarah, Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Kamar Mandi Sengaja Pakai Arang

Kesegaran bahan makanan menjadi penting untuk dipantau.

Selain mencium baunya, SPPG Teling Atas Wanea juga memeriksa ciri fisik bahan makanan.

"Misalnya ikan tuna ya, kalau sudah tidak merah lagi kami kembalikan. Ini juga ada buah semangka 10 kg mau kami kembalikan ke pemasok," tutur Kiki.

Tentu hal tersebut membuat SPPG rugi.

Namun, keselamatan para siswa yang mengonsumsi MBG masih lebih penting.

"Tubuh anak-anak kan masih rentan, apalagi TK dan SD ya," kata Kiki.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved