Persma 1960
Ismet Sofyan Tegaskan Persma 1960 Dikelola Profesional, Tanpa APBN dan APBD
Ismet menegaskan bahwa kehadirannya di Persma 1960 bukan sekadar simbol, melainkan bentuk komitmen membangun sepak bola Sulawesi Utara.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Ventrico Nonutu
Ringkasan Berita:
- Ismet Sofyan, mantan kapten Persija dan pemain timnas Indonesia, resmi menjadi bagian dari manajemen baru klub legendaris asal Manado itu.
- Ismet menegaskan bahwa kehadirannya di Persma 1960 bukan sekadar simbol, melainkan bentuk komitmen untuk membangun sepak bola Sulawesi Utara secara profesional dan mandiri.
- Menurut Ismet, momentum kebangkitan Persma 1960 harus dimanfaatkan untuk melahirkan kembali talenta sepak bola lokal.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Semangat kebangkitan Persatuan Sepak Bola Manado (Persma) 1960 kini semakin nyata.
Salah satu sosok berpengaruh dalam dunia sepak bola nasional, Ismet Sofyan, mantan kapten Persija dan pemain timnas Indonesia, resmi menjadi bagian dari manajemen baru klub legendaris asal Manado itu.
Dalam keterangannya, Sabtu (1/11/2025), Ismet menegaskan bahwa kehadirannya di Persma 1960 bukan sekadar simbol, melainkan bentuk komitmen untuk membangun sepak bola Sulawesi Utara secara profesional dan mandiri.
“Kami tidak main-main. Persma 1960 akan dikelola secara profesional, tanpa menggunakan APBN maupun APBD. Semua murni dari sistem profesional dan dukungan pihak swasta,” tegas Ismet.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) yang telah memberi dukungan penuh terhadap kebangkitan Persma 1960 dan pengembangan olahraga di daerah.
“Syukur juga Pak Gubernur Yulius Selvanus Komaling sangat mendukung penuh, bersama semua elemen. Ini langkah baik untuk sepak bola Manado,” katanya.
Menurut Ismet, momentum kebangkitan Persma 1960 harus dimanfaatkan untuk melahirkan kembali talenta sepak bola lokal yang dulu pernah mengharumkan nama Manado dan Sulawesi Utara di tingkat nasional.
“Sejarah sepak bola Manado itu besar. Kita dulu punya pemain-pemain nasional seperti Firman Utina, Francis Wewengkang, Stanley Mamuaya, dan Adrian Rippitoy. Ini harus jadi inspirasi bagi generasi muda,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, manajemen Persma 1960 akan segera menggelar seleksi terbuka bagi masyarakat Manado.
“Seleksi tahap pertama akan dibuka untuk masyarakat Manado. Kami ingin memberi kesempatan seluas-luasnya bagi putra daerah yang punya potensi dan kemauan. Yang terpenting, prioritas utama tetap pemain asal Manado,” jelasnya.
Ismet juga mengungkapkan target awal klub: promosi ke Liga 3.
Kami tidak menutupi ambisi. Target kami jelas, ingin naik ke Liga 3. Tapi bukan hanya sekadar naik kasta, kami ingin membangun fondasi yang kuat agar tim bisa berkembang setiap tahun,” ujarnya penuh optimisme.
Di akhir pernyataannya, Ismet mengajak masyarakat Manado untuk kembali mendukung klub kebanggaan mereka.
Saya pribadi memohon doa dan dukungan masyarakat Manado. Datanglah ke stadion, dukung kami, beri kritik dan saran. Karena kami ingin membangun Persma ini bersama-sama dengan masyarakat,” pungkasnya.
Dengan semangat baru dan manajemen profesional, Persma 1960 kini siap menapaki jalan kebangkitan sebagai ikon sepak bola Sulawesi Utara.
(TribunManado.co.id/Ren)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/Persma-1960-Ismed-Sofyan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.