Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Cerita Penderita Hipertensi di Manado, Usia 32 Tahun Sudah Terjangkit

"Karena saya sendiri tidak terlalu doyan daging dan makanan berlemak. Dan memang kalau sudah stres sekali baru tekanan darah naik,"

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Isvara Savitri
AI GROK X
HIPERTENSI: Gambar ilustrasi AI GROK X alat pengukur tekanan darah. Ada penderita hipertensi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) , yang masih tergolong muda. 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang masih banyak diderita warga Kota Manado, Sulawesi Utara.

Pada tahun 2025, RSUD ODSK saja mencatat adanya 3.484 pasien hipertensi yang ditangani.

Itu baru di satu fasilitas kesehatan (faskes), belum yang lainnya.

Salah satu penderita diabetes, Riza Sukma (34), mengaku sudah menderita hipertensi.

"Sejak usia 32 tahun sebenarnya, karena memang ada keturunan hipertensi," katanya ketika dihubungi, Rabu (1/10/2025).

Keluarga Riza turun temurun menderita hipertensi dan diabetes.

Ayahnya meninggal beberapa tahun lalu lantaran sakit stroke yang merupakan turunan dari hipertensi.

HIPERTENSI: Gambar ilustrasi AI GROK X alat pengukur tekanan darah. Dinkes Sulawesi Utara merilis daftar 10 penyakit yang paling menonjol sepanjang Januari hingga Juni 2025. Data mencatat bahwa penyakit hipertensi dan diabetes melitus (DM) masih mendominasi.
HIPERTENSI: Gambar ilustrasi AI GROK X alat pengukur tekanan darah. Dinkes Sulawesi Utara merilis daftar 10 penyakit yang paling menonjol sepanjang Januari hingga Juni 2025. Data mencatat bahwa penyakit hipertensi dan diabetes melitus (DM) masih mendominasi. (AI GROK X)

Dokter yang memeriksa Riza menduga penyakit hipertensinya dipicu stres.

"Karena saya sendiri tidak terlalu doyan daging dan makanan berlemak. Dan memang kalau sudah stres sekali baru tekanan darah naik," tuturnya.

Meski sudah menderita hipertensi, Riza masih tak setiap hari mengonsumsi obat.

Warga lain bernama Nita (58), mengaku sudah belasan tahun menderita hipertensi.

"Mungkin sekitar usia 40 tahun kenanya," ucapnya.

Penyakitnya diduga karena pola hidup yang tak beraturan.

"Dulu saya suka minum kopi dan makan daging, terutama daging merah," jelas Nita.

Baca juga: Bupati Sangihe Michael Thungari Pimpin Upacara Kesaktian Pancasila, Pesan Hal Ini ke ASN

Baca juga: Lirik Lagu Sa Tra Butuh – Marlon Lilitnuhu feat. Willy Sopacua dan Reno Titahena

Alhasil hingga saat ini ia harus mengonsumsi obat setiap hari seumur hidup.

Selain itu, ia juga mengurangi konsumsi daging dan sudah tidak lagi minum kopi.

"Makan daging hanya sesekali jika ada acara besar seperti Natal dan Pengucapan. Lainnya sudah tidak, bahkan ketika ada ibadah atau acara ulang tahun," sambungnya.

Ia juga rutin menjalani pemeriksaan di puskesmas.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved