Kasus Uang Palsu
Ini Sosok Pengedar Uang Palsu yang Ditangkap Warga Pineleng Minahasa, Barang Bukti Belasan Juta
Petualangan HP alias Heru (27) dalam aksi mengedarkan uang palsu berakhir di Desa Pineleng Satu, Kecamatan Pineleng.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000, benang ini akan terlihat seperti pita metalik yang berubah warna jika dilihat dari sudut yang berbeda.
Pada pecahan Rp 10.000, Rp 5.000, dan Rp 2.000, benang pengaman ini seperti garis putus-putus.
Warna dan Cetakan: Uang asli memiliki warna yang cerah dan tidak luntur.
Cetakannya juga tajam dan jelas, tidak buram atau kabur. Perhatikan setiap detail gambar, tulisan, dan ornamen.
Uang palsu seringkali memiliki warna yang pudar dan cetakan yang tidak rapi.
Gambar Tersembunyi (Latent Image): Pada sudut tertentu, Anda bisa melihat tulisan tersembunyi seperti "BI" atau "NKRI".
Ini adalah teknik cetak khusus yang sulit ditiru.
2. Diraba
Raba uang dengan jari Anda:
Tekstur Kertas: Uang kertas asli terbuat dari serat kapas khusus yang terasa lebih tebal, kuat, dan tidak mudah sobek.
Permukaannya juga terasa lebih kasar pada bagian-bagian tertentu karena dicetak secara khusus.
Kode Tunanetra: Di sisi kiri uang asli, ada kode khusus berbentuk garis atau titik (blind code) yang dicetak timbul. Kode ini dapat dirasakan dengan ujung jari.
Tujuannya adalah untuk membantu tunanetra mengenali nilai nominal uang.
Cetakan Kasar (Intaglio Print): Bagian-bagian tertentu seperti gambar pahlawan, burung Garuda, dan tulisan nominal uang dicetak timbul.
Jika diraba, akan terasa kasar dan menonjol. Pada uang palsu, bagian ini biasanya terasa rata.
3. Diterawang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.