Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Program MBG di Kotamobagu

Program MBG di Kotamobagu Sulut Belum Bisa Berjalan, Terkendala Lokasi Dapur Belum Memenuhi Syarat

Program MBG di Kotamobagu Sulut Belum Bisa Berjalan, Terkendala Lokasi Dapur Belum Memenuhi Syarat.

Pemkot Kotamobagu
PEMKOT KOTAMOBAGU - Wali Kota Kotamobagu Weny Gaib beserta jajaran pemerintah Kotamobagu lainnya saat melihat salahsatu lokasi dapur MBG di Kota Kotamobagu, Sulut. Dikabarkan, program MBG di Kotamobagu belum bisa berjalan, karena terkendala lokasi dapur SPPG yang belum memenuhi syarat. 

Presiden ke-8 RI ini menegaskan bahwa program MBG telah mencapai tingkat keberhasilan 99,99 persen sesuai dengan target yang ditetapkannya, yaitu zero error. 

Presiden Prabowo mengatakan keberhasilan program ini dibandingkan insidennya, sudah pada angka 99,99 persen.

Meski begitu ia mengakui bahwa pelaksanaan kini masih ada yang belum sempurna. 

"Jadi, di mana ada usaha manusia 99,99 persen berhasil, dibilang gagal," ujar Presiden Prabowo.

Prabowo pun menegaskan, pihaknya bertekad agar tidak ada lagi kasus keracunan yang terjadi terkait program MBG ini.

“Kita mau zero error! Zero defect! Walaupun sangat sulit, tapi kita harus," pungkasnya.

Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengukuhan Mahasiswa Baru di Universitas Kebangsaan RI (UKRI), Bandung, Sabtu 18 Oktober 2025.

Presiden Prabowo menyampaikan capaian tersebut selaras dengan pelaksanaan program MBG yang telah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat sejak diluncurkan pada Januari lalu.

Totalnya sudah lebih dari 1,4 miliar porsi makanan bergizi kepada masyarakat penerima manfaat di berbagai daerah. 

Program MBG juga menggerakkan roda perekonomian lokal melalui pembentukan 12.205 dapur komunitas, dengan masing-masing dapur memperkerjakan sekitar 50 orang tenaga kerja, selain berfokus pada ketahanan pangan.

“Masing-masing dapur melahirkan 15 pemasok bahan makanan di desa. Setiap pemasok mempekerjakan 5 hingga 10 pekerja, termasuk para petani,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden menambahkan, capaian tersebut menjadi salah satu prestasi yang kini menarik perhatian dunia internasional.

Ia juga mengungkapkan bahwa baru-baru ini menerima kunjungan perwakilan Rockefeller Institute, lembaga internasional yang fokus pada isu pangan, pengentasan kemiskinan, dan pemberantasan kelaparan.

“Program yang sedang dijalankan oleh Indonesia ini menjadi perhatian global. Saat pertama kali kita memulai MBG, baru ada 77 negara yang melaksanakan program serupa. Indonesia waktu itu menjadi negara ke-78 atau ke-79. Sekarang sudah ada 112 negara, dan sebagian besar meniru konsep kita,” kata Presiden Prabowo.

Presiden berlatar belakang TNI ini juga menyebut Indonesia menjadi salah satu negara tercepat di dunia dalam melaksanakan program makan bergizi gratis

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved