Info Kesehatan
Jangan Abaikan Gejala Kanker Serviks Ini, Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia
Waspadai gejala awal kanker serviks yang kerap tidak terasa, bahkan bisa muncul pada area tubuh seperti kaki dan punggung.
kanker hanya ditemukan di leher rahim, belum menyebar, dan berukuran kecil.
Stadium II:
kanker telah menyebar ke luar leher rahim dan rahim, tetapi belum menyebar ke dinding panggul (jaringan yang melapisi bagian tubuh di antara pinggul) atau vagina.
Stadium III:
kanker telah menyebar ke bagian bawah vagina dan mungkin telah menyebar ke dinding panggul, ureter (saluran yang membawa urin), dan kelenjar getah bening di dekatnya.
Stadium IV:
kanker telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian tubuh lainnya, seperti tulang atau paru-paru.
Gejala Kanker Serviks
Mengutip Cleveland Clinic, tahap awal kanker serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan sulit dideteksi.
Dari tahap awal itu biasanya kanker serviks membutuhkan waktu beberapa tahun untuk berkembang.
Tanda-tanda kanker serviks stadium I:
- Keputihan encer atau berdarah yang mungkin berat dan berbau busuk.
- Pendarahan vagina setelah hubungan seksual, antara periode menstruasi atau setelah menopause.
- Periode menstruasi mungkin lebih berat dan berlangsung lebih lama dari biasanya.
Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ terdekat, gejalanya bisa berupa:
- Sulit atau nyeri buang air kecil, terkadang disertai darah dalam urine.
- Diare atau nyeri atau pendarahan dari rektum saat buang air besar.
- Kelelahan, penurunan berat badan, dan nafsu makan.
- Perasaan sakit secara umum.
- Sakit punggung tumpul atau bengkak di kaki.
- Sakit pinggang/perut.
- Jika mengalami pendarahan abnormal, keputihan, atau gejala lain yang tidak dapat dijelaskan, dianjurkan menjalani pemeriksaan ginekologi lengkap.
Mengutip buku "Cegah dan Deteksi Kanker Serviks" (2010) oleh Dra Hartati Nurwijaya, DR Dr Andrijono, dan Prof Dr H.K Suheimi, kanker menyebar melalui 3 cara, yaitu:
- Menyebar melalui jaringan sekitarnya (per continuitatum spread)
- Menyebar melalui aliran darah ke organ-organ lainnya (hematogenous spread)
- Menyebar melalui sistem limfa (hymphatic spread).
Menurut Cleveland Clinic, sebagian besar kasus kanker serviks dipicu oleh infeksi virus HPV (Human Papillomavirus), yaitu salah satu jenis infeksi menular seksual.
Penularan HPV dapat terjadi melalui kontak seksual, baik anal, oral, maupun vaginal, dan dalam jangka panjang bisa berkembang menjadi kanker.
| Jangan Abaikan Kepadatan Tulang Anak, Ini Dampaknya Menurut IDAI |
|
|---|
| Jangan Abaikan, Ini Penyebab Dominan Terjadinya Gangguan Kesehatan Mental |
|
|---|
| Jangan Abaikan Tumbuhan Sirih Cina, Berikut Manfaatnya untuk Tubuh |
|
|---|
| Cara Cegah Kanker Berdasarkan Penelitian Ahli di Harvard: Jalan Kaki, Cukup 5 Jam per Minggu |
|
|---|
| Jangan Abaikan Bahaya Gigitan Kelabang, Berikut 8 Cara Mudah Membasmi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ilustrasi-kanker-serviks-354435.jpg)