Listyo yang juga langsung terbang ke Makassar pada hari kemarin memaparkan, berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan pihaknya, pelaku diketahui merupakan teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Mereka terafiliasi dengan teroris yang melakukan bunuh diri di Jolo, Filipina, tiga tahun yang lalu.
"Jadi mereka (pelaku) adalah bagian dari pengungkapan beberapa waktu lalu, kurang lebih 20 orang kelompok JAD. Mereka bagian dari itu. Inisial serta data-datanya sudah kita cocokkan," ujar Listyo Sigit.
Polri telah mengantongi inisial pelaku.
Baca juga: Teror Bom Katedral Makassar, Gubernur Olly Dondokambey Serukan Strategi Deteksi Dini dari Lingkungan
Sikap presiden
Presiden Joko Widodo menyesalkan dan mengutuk aksi terorisme ini.
Melalui akun Instagram @jokowi, ia mengunggah pernyataannya.
"Saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut dan saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya," kata Jokowi.
Jokowi menekankan, terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak berkaitan dengan agama apa pun.
"Semua ajaran agama menolak terorisme, apa pun alasannya," ujar Jokowi.
Ia meminta masyarakat turut memerangi radikalisme dan mengimbau masyarakat tetap tenang menjalani kegiatan ibadah karena negara menjamin keamanan mereka.
Baca juga: Pegawai BUMN Ternyata Terduga Teroris Jadi Perhatian, Jaringan Bomber Gereja Katedral Makassar
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buronan Teroris JAD yang Diduga Terlibat Bom Gereja Katedral Sehari-hari Berjualan Siomay, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/12/14/buronan-teroris-jad-yang-diduga-terlibat-bom-gereja-katedral-sehari-hari-berjualan-siomay.