Nasional

Sosok Penjual Siomay yang Ternyata Buronan Teroris JAD, Inisial MS dan Berusia Muda

Editor: Frandi Piring
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Penjual Siomay yang Ternyata Buronan Teroris JAD pengeboman Gereja Katedral Makassar. Inisial MS dan Berusia Muda

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap fakta terkait sosok buronan teroris Jamaah Ansharut Daulah ( JAD ) berinisial MS (22) yang diduga terlibat peristiwa bom Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan.

MS ternyata sehari-hari berjualan siomay.

Hal itu diungkapkan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan.

Kombes Ramadhan mengatakan, pelaku memang kesehariannya diketahui berprofesi sebagai penjual siomay.

"Pekerjaan MS jualan siomay," kata Ramadhan dalam keterangannya, Selasa (14/12/2021).

(Foto Ilustrasi penjual siomay. (Foto: pexels.com)

Dijelaskan Ramadhan, MS ditangkap oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di dekat minimarket Jalan Poros Rappang, Parepare, Sawitto, Wattang, Sulawesi Selatan pada 6 Desember 2021 lalu.

Teroris MS, kata Ramadhan, diduga tergabung di dalam kelompok JAD Makassar.

Dia juga terlibat di dalam peristiwa bom Gereja Katedral, Makassar pada 28 Maret 2021 lalu.

"Keterlibatan terhadap bom Katedral dan kelompok JAD Makassar," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap seorang buronan teroris di Sulawesi Selatan.

Pelaku ditangkap oleh penyidik pada pekan lalu.

Saat dikonfirmasi, Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar membenarkan informasi tersebut.

Dia ditangkap di daerah Sulawesi Selatan.

"Iya, betul. Ada seorang (teroris)," kata Aswin saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (13/12/2021).

Namun demikian, Aswin tidak menjelaskan identitas pelaku. Yang jelas, pelaku merupakan buronan teroris

yang diduga terlibat peristiwa bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada 28 Maret 2021 lalu.

"(Keterlibatannya) Ini DPO Bom Katedral, dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah," ujarnya.

Baca juga: Fahri Hamzah Sebut Teroris Tak Beragama, Geram Aksi Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Pengeboman Gereja Katedral Makassar

Tragedi ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021), membuat gempar masyarakat di Indonesia.

Kabar kejadian ini menyebar dengan cepat melalui media dan media sosial. Masyarakat mengecam.

(Foto lokasi kejadian serangan teror bom di Gereja Katedral Makassar, Sulsel awal tahun 2021./Istimewa)

Pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menemukan fakta-fakta dari kejadian ini.

Begitu pula sikap Presiden Joko Widodo yang mengutuk keras aksi terorisme yang memprihatinkan tersebut.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui terkait peristiwa tragis pada Minggu Palma tersebut:

Kronologi kejadian

Melansir pemberitaan Kompas.com, ledakan di Gereja Katedral Makassar terjadi pada pukul 10.28 Wita.

Pastor Wilhelmus Tulak dari Gereja Katedral Makassar menuturkan, ledakan terjadi sesaat setelah ibadah misa kedua digelar.

"Umat yang ikut ibadah kedua sudah pada pulang. Kebetulan gereja punya beberapa pintu masuk dan pintu keluar, jadi tidak konsentrasi di satu pintu," ujar dia.

Saat itu terjadi sirkulasi jemaah misa antara mereka yang sudah selesai lalu pulang, dan mereka yang datang untuk mengikuti jadwal misa selanjutnya.

Wilhelmus menyebutkan, dua orang pelaku pengeboman datang mendekat ke pintu masuk gereja dengan menaiki sepeda motor.

Beruntung, gerak-geriknya sudah dicurigai dan petugas keamanan gereja berhasil mencegahnya masuk.

"Tapi, sudah diamati petugas keamanan kami dan dia menahan di pintu itu gerbang dan di situlah terjadi ledakan," papar Wilhelmus.

Ledakan cukup besar pun terekam kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi.

Akibat kejadian itu, dua orang yang diduga pelaku dilaporkan tewas, serta 20 orang terdiri dari warga, petugas keamanan gereja, dan jemaat mengalami luka akibat ledakan.

Mereka pun dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

Sebagian sudah dipulangkan setelah mengalami luka ringan.

Baca juga: Ditangkap di Merauke, 11 Terduga Teroris Tersebut Jaringan JAD, Kapolda Papua: Terlibat Bom Makassar

Keterangan polisi

Kapolda Sulawesi Selatan Kapolda Irjen Merdisyam menyebutkan, ledakan tersebut memiliki daya ledak tinggi atau high explosive.

Hal itu terlihat dari dampak yang ditimbulkan, seperti kerusakan pintu gerbang gereja dan kendaraan-kendaraan di sekitarnya, serta pecahnya kaca hotel di sekitar gereja.

"Itu jenis ledakan high explosive. Kerusakan terjadi di gereja. Hanya pintu gerbang dan beberapa kendaraan," kata Merdisyam dalam wawancara dengan Kompas TV, Minggu (28/3/2021).

Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Sigit Listyo menyampaikan, ledakan diduga merupakan pengeboman bunuh diri yang menggunakan jenis bom panci.

"Ledakan yang terjadi, suicide bomb dengan menggunakan jenis bom panci," kata Listyo.

Listyo yang juga langsung terbang ke Makassar pada hari kemarin memaparkan, berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan pihaknya, pelaku diketahui merupakan teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Mereka terafiliasi dengan teroris yang melakukan bunuh diri di Jolo, Filipina, tiga tahun yang lalu.

"Jadi mereka (pelaku) adalah bagian dari pengungkapan beberapa waktu lalu, kurang lebih 20 orang kelompok JAD. Mereka bagian dari itu. Inisial serta data-datanya sudah kita cocokkan," ujar Listyo Sigit.

Polri telah mengantongi inisial pelaku.

Baca juga: Teror Bom Katedral Makassar, Gubernur Olly Dondokambey Serukan Strategi Deteksi Dini dari Lingkungan

Sikap presiden

Presiden Joko Widodo menyesalkan dan mengutuk aksi terorisme ini.

Melalui akun Instagram @jokowi, ia mengunggah pernyataannya.

"Saya mengutuk keras aksi terorisme tersebut dan saya sudah memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya," kata Jokowi.

Jokowi menekankan, terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak berkaitan dengan agama apa pun.

"Semua ajaran agama menolak terorisme, apa pun alasannya," ujar Jokowi.

Ia meminta masyarakat turut memerangi radikalisme dan mengimbau masyarakat tetap tenang menjalani kegiatan ibadah karena negara menjamin keamanan mereka.

Baca juga: Pegawai BUMN Ternyata Terduga Teroris Jadi Perhatian, Jaringan Bomber Gereja Katedral Makassar

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buronan Teroris JAD yang Diduga Terlibat Bom Gereja Katedral Sehari-hari Berjualan Siomay, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/12/14/buronan-teroris-jad-yang-diduga-terlibat-bom-gereja-katedral-sehari-hari-berjualan-siomay.

Berita Terkini