TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Manado begitu menyedihkan
Mereka mengaku didiskriminasi, dikriminalkan bahkan dipersekusi. Meski demikian, sejumlah kaum LGBT menolak untuk menyerah. Mereka berjuang untuk mendapatkan perlakuan manusiawi.
Alhasil, sejumlah "kemenangan" pun mereka peroleh.
Aktivis Rajawali Coco mengatakan, kaum LGBT berhasil mendapatkan perlakuan layak dalam pelayanan publik di Manado.
"Kalau dulunya kami tidak dilayani, mereka mempersoalkan dandanan kami, "beber dia.
Dikatakan Coco, pihaknya menempuh berbagai cara agar bisa beroleh perlakuan layak.
Baca: Praktisi Hukum Ingatkan KPU Tindaklanjuti Keputusan Bawaslu Soal Caleg Mantan Terpidana Korupsi
Akhirnya perjuangan itu berhasil. "Dan syukurlah kami akhirnya mendapat pelayanan baik," ujar dia.
Menurut dia, pihaknya cukup puas dengan perjuangan tersebut.
"Di KTP tetap cantumkan laki laki," kata dia.
Coco menyatakan, pihaknya pernah bertemu Wali kota Manado. Pernah pula bertemu dengan DPRD Sulut.
"Dengan Pak Wali kami diterima baik, " kata dia.
Diungkapnya, sejumlah pihak coba memanfaatkan mereka untuk kepentingan politik.
Baca: 8 Sengketa Pemilu Ditangani Bawaslu Sulut, 3 Calon Mantan Terpidana Korupsi Diloloskan
Maklum jumlah mereka mencapai ribuan.
"Pernah kami adakan penelitian di tiga kota yakni Manado, Tomohon serta Bitung, ada 78 responden yang kami
tanyai, semua mengaku pernah mendapatkan kekerasaan baik fisik maupun psikis," kata dia.
Penelitian lainnya, beber dia, terungkap jika kasus bunuh diri di kalangan kaum LGBT tinggi.