Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran di Tomohon

Sosok Prof Roos Kotambunan di Mata Mantan Mahasiswanya, Figur Dosen yang Tegas dan Baik Hati 

Sosok Prof Roos Kotambunan di Mata Mantan Mahasiswanya, Figur Dosen yang Tegas Tapi Baik Hati 

|
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Ventrico Nonutu
Kolase foto FB Taufiq Pasiak
DUKACITA - Kolase foto ucapan dukacita untuk Prof Roos Kotambunan dan foto Taufiq Pasiak. Pakar ilmu otak, dokter Taufiq Pasiak, pernah menjadi mahasiswa Prof Roos Kotambunan di era 90-an. 

Ia menuturkan, ketika api kian menyala, sang korban terlihat berada dekat tangga, seolah berusaha mencari jalan keluar.

Namun kobaran api terlalu cepat menjalar.

“Tidak ada yang berani ke sana karena api besar sekali. Kami hanya bisa lihat dari jauh,” tambahnya lirih.

Warga yang panik tak mampu berbuat banyak.

Beberapa hanya berteriak, berharap ada keajaiban.

Tiga mobil pemadam kebakaran dan satu unit armored water canon (AWC) milik Polres Tomohon juga diterjukan untuk membantu pemadaman api.

Sayangnya, Ros akhirnya tak bisa diselamatkan.

Suami Korban Tak Bisa Berbuat Banyak

Humas Polres Tomohon, Iptu Musalino Patah, menyampaikan keterangan berdasarkan pengakuan suami korban, Edi.

Saat kejadian, Edi berada di bagian belakang penginapan bersama cucunya. 

Tiba-tiba, seorang karyawan dengan panik datang dan memberi tahu bahwa bangunan homestay terbakar.

Mendengar itu, Edi bergegas menuju ke lokasi dengan maksud menolong istrinya. 

Namun, setibanya di tempat kejadian, kobaran api sudah terlampau besar.

Ia tak bisa berbuat banyak selain menunggu petugas pemadam.

“Saksi tidak bisa berbuat apa-apa karena api sudah membesar,” kata Iptu Musalino.

Edi hanya bisa pasrah menunggu para petugas datang untuk memadamkan api tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved