Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran di Tomohon

Suami Kenang Percakapan Terakhir dengan Roosje Kotambunan: Sudah Selesaikan Pertandingan Iman

Freddy Siwi mengenang detik-detik terakhir kebersamaan dengan almarhumah sang istri, Roosje Kotambunan.

|
Petrick Sasauw/TribunManado.co.id
PETI JENAZAH - Potret peti jenazah almarhumah Roosje Kotambunan di rumah duka, Jalan Rayun, Kelurahan Walian, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (20/8/2025). Freddy Siwi mengenang detik-detik terakhir kebersamaan dengan almarhumah sang istri, Roosje Kotambunan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Suasana duka masih terasa di rumah duka atas meninggalnya Prof dr. Roosje Kotambunan, korban jiwa kebakaran homestay di Kelurahan Walian, Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut). 

Rumah duka almarhumah Roosje Kotambunan berada di Jalan Rayun, Kelurahan Walian, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut).

Pemakaman berlangsung penuh haru pada Rabu (20/8/2025).

Dalam prosesi pemakaman, sang suami, Freddy Siwi, mengenang detik-detik terakhir kebersamaan dengan almarhumah.

Dengan tegar, Freddy Siwi mengaku menerima semua yang terjadi. 

Ia memegang teguh firman dalam 2 Timotius 4:7 : “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman.”

“Sebagai manusia tentu saya merasa kehilangan, tapi saya percaya ada maksud Tuhan. Istri saya sudah mencapai garis finis. Dia sudah menyelesaikan pertandingan dan tetap memelihara iman,” ucap Freddy saat berada di Rumah Duka, Jalan Rayun, Walian, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, Sulawesi Utara pada (Rabu 20/8/2025).

Pelayat atas meninggalnya almarhumah Roosje Kotambunan di rumah duka Kelurahan Walian
RUMAH DUKA - Foto para pelayat atas meninggalnya almarhumah Roosje Kotambunan di rumah duka, Jalan Rayun, Kelurahan Walian, Kecamatan Tomohon Tengah, Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) pada Rabu (20/8/2025). Sejumlah pelayat mengenang kebaikan semasa hidup almarhumah Roosje Kotambunan.

Ia juga menceritakan percakapan dengan sang istri beberapa waktu sebelum kejadian. 

Saat itu, almarhumah sempat mengatakan sudah siap apabila Tuhan memanggil. 

Kondisi stroke yang dialaminya tak membuat hubungan keduanya renggang. 

Di usia senja, mereka tetap saling melengkapi.

Freddy bahkan mengisahkan detik-detik terakhir saat api melalap homestay. 

Ia sempat melihat istrinya di dalam gedung tersebut. 

“Hati nurani ingin menyelamatkan. Tapi apakah saya bisa selamatkan dia, mungkin juga tidak, saya juga ikut meninggal,” ungkapnya.

Meski begitu, Freddy dengan tegas mengatakan tidak menyalahkan siapapun atas peristiwa ini. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved