Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kebakaran di Tomohon

Sosok Prof Roos Kotambunan di Mata Mantan Mahasiswanya, Figur Dosen yang Tegas dan Baik Hati 

Sosok Prof Roos Kotambunan di Mata Mantan Mahasiswanya, Figur Dosen yang Tegas Tapi Baik Hati 

|
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Ventrico Nonutu
Kolase foto FB Taufiq Pasiak
DUKACITA - Kolase foto ucapan dukacita untuk Prof Roos Kotambunan dan foto Taufiq Pasiak. Pakar ilmu otak, dokter Taufiq Pasiak, pernah menjadi mahasiswa Prof Roos Kotambunan di era 90-an. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepergian Prof Dr Roosje Clarisse Kotambunan SpN (K) meninggalkan duka bagi banyak orang. 

Tidak hanya keluarga, dukacita dan rasa kehilangan turut dirasakan mereka yang pernah menjadi anak didik almarhum. 

Prof Roos Kotambunan seorang dokter.

Ia guru besar pakar neuro sains (ilmu saraf) di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. 

Para anak didik mengenang Prof Roos sebagai figur dosen yang tegas dan berorientasi tugas. 

"Beliau guru saya. Ia tegas, berorientasi tugas, sedikit bicara tapi baik hati," kenang Dr dr Taufiq Pasiak MKes MPdI kepada Tribunmanado.co.id, Selasa (19/8/2025). 

Dokter Taufiq, pakar ilmu otak pernah menjadi mahasiswa almarhum di era 90-an.

Kata Pasiak, almarhum pernah memegang jabatan struktural di Unsrat, khususnya Fakultas Kedokteran. 

"Kalau tidak salah, salah satunya Kepala Bagian Neurologi FK (Fakultas Kedokteran)," ujar Pasiak yang kini menjabat Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta. 

Prof Roos Kotambunan meninggal dalam usia 83 tahun.

Ia turut jadi korban kebakaran homestay miliknya di Jalan Raya Walian, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, Minggu 17 Agustus 2025 sore. 

Berdasarkan pernyataan Polisi, terdapat tiga korban jiwa dalam musibah tersebut.

Selain Prof Roos, dua korban lainnya Yeskri Demsi Wongkar (42), warga Desa Kali, Kecamatan Pineleng Minahasa dan Elen Rosali Parengkuan (49), warga Sario Kotabaru Manado.

Warga Lihat Prof Ros di Dekat Tangga

Saat api mulai membesar, warga sempat melihatnya berada di lantai dua bangunan.

“Korban sudah tua, tinggal duduk di kursi roda,” cerita Samuel, warga saat diwawancara di lokasi tempat kejadian perkara (TKP), Senin 18/8/2025.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved