Pendaki Gunung Klabat Tewas
Seorang Pendaki Meninggal, Ini Fakta-Fakta Tentang Gunung Klabat di Minahasa Utara Sulut
Seorang pendaki, Yohanes Piay, meninggal dalam kecelakaan saat mendaki Gunung Klabat di Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Di puncak terdapat danau kecil dengan mata air jernih.
Pendakian
Trekking ke puncak membutuhkan ±11 jam.
Banyak pendaki memulai malam hari agar tiba saat subuh.
Jalur resmi dari Desa Airmadidi paling banyak digunakan karena aman dan memiliki pos
peristirahatan.
Jalur alternatif tersedia tetapi lebih berat dan rawan dan sangat tidak disarankan.
Keamanan
Medan yang terjal dan jarak tempuh panjang menjadikan Gunung Klabat rawan kecelakaan, mulai dari cedera kaki, hipotermia, hingga kematian akibat jatuh ke jurang.
Pendaki disarankan membawa perlengkapan lengkap, mempersiapkan fisik dan mental, menggunakan guide atau teman berpengalaman, memantau cuaca, serta memberi tahu pihak berwenang sebelum pendakian.
Daftar Kecelakaan Pendakian di Gunung Klabat di Tahun 2025
Di tahun 2025 ini, dari Januari hingga Agustus tercatat total ada empat kasus kecelakaan pendakian yang terjadi di Gunung Klabat.
Kasus Yohannes Piaya
Yohanes Piay, tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam sekitar 25 meter saat beristirahat di Pos 2.
Tim SAR berhasil mengevakuasi korban meskipun medan terjal dan gelap.
Cedera Kaki di Pos 5
Kronologi Lengkap Yohanes Piay, Pendaki Manado Tewas Jatuh Dalam Jurang 30 Meter di Gunung Klabat |
![]() |
---|
Daftar Insiden Pendaki Gunung Klabat Minut Sulawesi Utara pada 2025 |
![]() |
---|
5 Fakta Yohanes Piay Warga Manado Tewas dalam Kecelakaan Pendakian di Gunung Klabat Minut |
![]() |
---|
Penuh Tantangan, Tim SAR Berhasil Evakuasi Jenazah Pendaki Yohanes Piay dari Jurang Gunung Klabat |
![]() |
---|
Kronologi Pendaki Pemula Yohanes Piay Meninggal karena Jatuh di Jurang Gunung Klabat Sulut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.