Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pendaki Gunung Klabat Tewas

Seorang Pendaki Meninggal, Ini Fakta-Fakta Tentang Gunung Klabat di Minahasa Utara Sulut

Seorang pendaki, Yohanes Piay, meninggal dalam kecelakaan saat mendaki Gunung Klabat di Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
fistel mukuan/tribun manado
GUNUNG KLABAT - Pemandangan Gunung Klabat saat terlihat dari Kota Manado, Sulawesi Utara. Seorang pendaki, Yohanes Piay, warga Jalan Sea, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara, meninggal dalam kecelakaan saat mendaki Gunung Klabat, pada Jumat malam, 15 Agustus 2025. 

Di puncak terdapat danau kecil dengan mata air jernih.

Pendakian

Trekking ke puncak membutuhkan ±11 jam.

Banyak pendaki memulai malam hari agar tiba saat subuh.

Jalur resmi dari Desa Airmadidi paling banyak digunakan karena aman dan memiliki pos

peristirahatan.

 Jalur alternatif tersedia tetapi lebih berat dan rawan dan sangat tidak disarankan.

Keamanan

Medan yang terjal dan jarak tempuh panjang menjadikan Gunung Klabat rawan kecelakaan, mulai dari cedera kaki, hipotermia, hingga kematian akibat jatuh ke jurang.

Pendaki disarankan membawa perlengkapan lengkap, mempersiapkan fisik dan mental, menggunakan guide atau teman berpengalaman, memantau cuaca, serta memberi tahu pihak berwenang sebelum pendakian.

Daftar Kecelakaan Pendakian di Gunung Klabat di Tahun 2025

Di tahun 2025 ini, dari Januari hingga Agustus tercatat total ada empat kasus kecelakaan pendakian yang terjadi di Gunung Klabat. 

Kasus Yohannes Piaya

Yohanes Piay, tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam sekitar 25 meter saat beristirahat di Pos 2.

Tim SAR berhasil mengevakuasi korban meskipun medan terjal dan gelap.

Cedera Kaki di Pos 5

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved