Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Kisah di Balik Nama Es Teler: Dari Celetukan Mahasiswa UI hingga Legenda Metropole

Awal cerita bermula di tahun 1970-an. Samijem Darmowiyono dan suaminya, Darmowiyono, meninggalkan kampung halaman mereka di Sukoharjo

Editor: Rizali Posumah
META AI
ILUSTRASI MINUM ES - Ilustrasi dua orang mahasiswa sedang menikmati es. Gambar dibuat oleh Meta AI pada Sabtu (9/8/2025). 

Dari Jalan Cilacap, ia pindah ke Jalan Pegangsaan Barat, menambah menu ayam bakar meski saat itu belum setenar es telernya.

Di era ini, artis-artis populer seperti Maya Rumantir, Endang S. Taurina, dan Ratih Purwasih menjadi pelanggan.

Sekitar tahun 1987, Samijem kembali pindah ke kompleks Megaria, yang kini dikenal sebagai Bioskop Metropole, Jakarta Pusat.

Lokasi ini menjadi rumah tetap Es Teler Sari Mulia Asli hingga hari ini.

Pengelolaan usaha kemudian dilanjutkan oleh Siswadi (54), keponakan Samijem, yang setia membantu sejak 1985.

Sistem sewa berbagi keuntungan diterapkan, dan kualitas rasa tetap dijaga seperti racikan awal.

 Berbeda dari es buah biasa, es teler ini hanya menggunakan kelapa, nangka, alpukat, kental manis, dan sirup gula racikan sendiri itulah kunci rasa manis khasnya.

Ciri lain yang membedakan adalah penyajian di gelas, bukan mangkuk, dengan es batu kotak agar tidak cepat cair.

“Kalau cair, kenikmatannya berkurang,” jelas Siswadi.

Mengambil potongan nangka atau kelapa dari dalam gelas penuh es menjadi tantangan kecil yang berujung pada kepuasan tersendiri.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: Prada Lucky Sempat Curhat dan Sebut Nama Pelaku ke Ibunda: Mama, Saya Dicambuk

SUMBER: Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved