Narkoba di Manado
Polresta Manado Bongkar Kasus Peredaran Obat Keras dan Narkotika Jenis Sabu, 7 Pelaku Ditangkap
Polresta Manado berhasil membongkar kasus peredaran obat keras dan narkotika jenis sabu, sepanjang bulan Juli 2025.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID- Polresta Manado berhasil membongkar kasus peredaran obat keras dan narkotika jenis sabu, sepanjang Juli 2025.
Kasus berhasil diungkap oleh Satuan Reserse Narkoba Polresta Manado.
Dalam press release yang dipimpin oleh Kapolresta Manado Kombes Pol. Irham Halid, para tersangka dan barang bukti ditampilkan.
Baca juga: Jenderal dan Kombes Purn Polisi Asal Sulut Pulang Kampung, Komitmen Jaga Daerah dari Narkoba
Kata Irham, sepanjang bulan Juli 2025 jajaran Satres Narkoba telah berhasil mengungkap lima kasus, yang terdiri dari empat kasus peredaran obat keras jenis Trihexyphenidyl dan satu kasus narkotika jenis sabu.
Beberapa tersangka yang diamankan dalam kasus peredaran obat keras antara lain berinisial WWT dan JAO, RT dan RA, ST, serta DSH, dengan total barang bukti sebanyak 7.322 butir obat keras jenis Trihexyphenidyl.
"Sementara dalam kasus narkotika jenis sabu, pelaku berinisial AP diamankan dengan barang bukti tiga paket sedang sabu, alat hisap, serta dua unit telepon genggam," ujar Irham didampingi Kasat Resnarkoba AKP Hilman Muthalib, dan Kasi Humas Polresta Manado IPTU Agus Haryono.
Kapolresta Manado menegaskan bahwa upaya pengungkapan ini merupakan komitmen jajaran Polresta Manado dalam memberantas peredaran narkotika dan penyalahgunaan obat keras tanpa izin.
"Kami tidak akan memberikan ruang bagi siapapun yang mencoba merusak generasi muda melalui penyalahgunaan narkoba dan obat keras. Pengungkapan ini juga merupakan hasil dari sinergi dengan masyarakat yang turut memberikan informasi,” tegasnya
Menurutnya, pengungkapan ini menunjukkan masih tingginya peredaran obat keras dan narkotika di wilayah Manado.
Oleh karena itu, pihak kepolisian mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam memerangi peredaran narkoba demi menyelamatkan generasi bangsa.
“Mari kita jadikan Kota Manado yang bersih dan bebas dari narkoba, demi masa depan yang lebih sehat dan aman,” pungkasnya.
Bahaya Narkoba bagi Kesehatan Mental
Selain menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh, penyalahgunaan narkoba juga merusak kesehatan mental penggunanya. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan narkoba.
1. Gangguan Kecemasan dan Depresi
Banyak orang menggunakan narkoba untuk mengatasi perasaan cemas, stres, dan depresi. Meski awalnya narkoba bisa membuat penggunanya merasa tenang dan rileks, efek ini ternyata hanya bersifat sementara.
Penggunaan narkoba dalam waktu lama malahan dapat memperburuk gangguan kecemasan dan depresi yang sudah dialami, bahkan memicu gangguan mental lainnya seperti serangan panik.
2. Meningkatkan Risiko Psikosis
Beberapa jenis obat-obatan psikotropika, seperti LSD dan ekstasi, dapat menimbulkan gejala-gejala psikotik, seperti halusinasi, delusi, dan gangguan realitas lainnya yang menyebabkan penderitanya bisa melihat, mendengar, mencium, atau merasakan hal-hal yang sebenarnya tidak ada.
Selain halusinasi, narkoba juga dapat meningkatkan risiko gangguan kejiwaan lainnya, seperti bipolar dan gangguan psikotik kronis, seperti skizofrenia.
3. Merusak Kemampuan Berpikir dan Fungsi Kognitif
Penggunaan narkoba dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan perubahan pada sel saraf otak. Perubahan ini kemudian akan menyebabkan gangguan pada fungsi otak yang mengendalikan kemampuan berpikir dan berkomunikasi.
Akibatnya, daya ingat dan konsentrasi akan menurun, sehingga penderitanya akan mengalami kesulitan dalam berpikir dan mengambil keputusan yang tepat.
Penggunaan narkoba yang bersifat stimulan, seperti metamfetamin dan ekstasi, juga dapat merusak fungsi kognitif penggunanya, sehingga mempengaruhi kemampuan belajar dan konsentrasi dalam jangka panjang.
4. Ketergantungan Emosional dan Perubahan Suasana Hati
Zat-zat dari narkoba akan masuk ke otak lewat aliran darah dan berinteraksi dengan sistem limbik di otak untuk melepas emosi atau perasaan senang, tenang, dan bahagia. Hal ini dapat menyebabkan pengguna narkoba kehilangan kendali atas impulsnya.
Setelah efeknya berakhir, pengguna narkoba cenderung akan mengkonsumsi narkoba lagi untuk mempertahankan efek emosional positif yang sempat mereka rasakan. Jika digunakan secara terus menerus, hal ini dapat menyebabkan ketergantungan emosional pada narkoba, atau kecanduan.
Pecandu narkoba bisa mengalami perubahan suasana hati yang ekstrim, terutama yang mengkonsumsi kokain atau amfetamin. Kedua jenis narkoba ini dapat menimbulkan perasaan euforia tinggi, yang kemudian berubah menjadi kelelahan, kecemasan, dan depresi, setelah efeknya hilang.
5. Perubahan Perilaku
Karena kemampuan mengontrol impulsnya terganggu, pengguna narkoba cenderung tidak bisa mengendalikan perilakunya, misalnya mudah menjadi agresif atau melakukan kekerasan, baik secara tindakan maupun ucapan. Narkoba juga bisa memunculkan pikiran untuk menyakiti diri atau bunuh diri, terutama pada remaja dan anak-anak muda yang mentalnya lemah. (FER)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Polresta Manado Musnahkan Ribuan Liter Cap Tikus dan Obat Keras, Hasil Operasi Rutin |
![]() |
---|
Identitas Pria Residivis Pengedar Obat Keras Ilegal di Manado yang Ditangkap Polisi, Punya 351 Butir |
![]() |
---|
Identitas Seorang Pria di Manado Sulawesi Utara Ditangkap Polisi, Jual 1000 Butir Obat Keras Ilegal |
![]() |
---|
Identitas Pria di Manado Ditangkap Polisi Lantaran Jual Obat Keras Ilegal, Punya 1000 Butir |
![]() |
---|
Identitas Pria Tersangka Pengedar Obat Keras Diciduk di Kafe Tomohon, 253 Butir Diamankan Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.