Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Beras Oplosan

Segini Harta Kekayaan Karyawan Gunarso Direktur Operasional PT FS, Tersangka Beras Oplosan

Ternyata mereka bukanlah orang sembarangan, satu di antaranya adalah Karyawan Gunarso; Direktur Operasional PT FS.

Editor: Alpen Martinus
Kolase Tribun Manado/Dok. PT Food Station
TERSANGKA - Karyawan Gunarso, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya. Karyawan Gunarso bersama dua orang lainnya, yaitu Direktur Operasional PT FS, RL alias Ronny Lisapaly, dan Kepala Seksi Quality Control PT FS, RP, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus beras oplosan. Penetapan tersangka ini disampaikan Satgas Pangan Polri pada Jumat (1/8/2025). Ilustrasi Beras (kanan) 

Dikutip dari laman Alumni IPB, Karyawan Gunarso lahir pada 2 Juni 1971 di Subang, Jawa Barat.

Ia menjabat sebagai Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya sejak 2024.

Sebelum di PT FS, Karyawan Gunarso adalah DIrektur Utama untuk PT Sang Hyang Seri, perusahaan yang bergerak di sektor pertanian dengan kegiatan bisnis utama meliputi produksi benih padi, pemasaran komoditi pertanian, jasa di bidang pertanian, optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan, serta penugasan pemerintah.

Ia diketahui pernah ditunjuk menjadi Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Badan Urusan Logistik (BULOG) pada 2017.

Di BULOG sendiri, Karyawan Gunarso sempat menduduki sejumlah jabatan strategis di berbagai cabang.

Ia pernah menjabat sebagai Kepala Sub BULOG Surabaya Selatan, Kepala Divisi Regional Kalimantan Barat, Kepala Divisi Research and Development, serta Kepala Divisi Riset dan Perencanaan Strategis BULOG.

Di tahun 2016, setahun sebelum menjadi Direktur Operasional, Karyawan Gunarso mengemban jabatan sebagai Direktur Komersial BULOG.

Harta Kekayaan
Karyawan Gunarso menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terbarunya pada 31 Desember 2024.

LHKPN wajib disampaikan oleh penyelenggara negara mengenai harta kekayaan mereka, sebagai bagian upaya pencegahan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

LHKPN juga bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan negara.

Ia tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp12,7 miliar.

Aset terbesarnya berasal dari delapan bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Bogor, Sukabumi, dan Subang, Jawa Barat.

Berikut rinciannya, dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:

II. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 9.530.000.000

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved