Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Beras Oplosan

Cara Mudah Bedakan Beras Asli dan Oplosan, Ini 3 Ciri Utamanya

Beras-beras yang tidak sesuai SNI maupun keterangan pada kemasan produk, disebut sebagai beras oplosan. 

Editor: Alpen Martinus
Tribunmanado.com/Fernando Lumowa
BERAS: Ilustrasi beras kemasan. Berikut tiga ciri beras oplosan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sedang ramai dibicarakan terkait beras yang tidak sesuai standar takaran dan standar mutu.

Tenyata Kementerian Pertanian menemukan banyak produk beras kemasan yang melanggar aturan.

Hal tersebut jelas sangat merugikan konsumen.

Baca juga: Harga Beras Tembus Rp 17 Ribu di Pasar Bersehati Manado, Warga Menjerit

Ada puluhan hingga ratusan merek beras yang ditemukan melanggar aturan.

Kini warga sudah bisa mengetahui beras oplosan melalui cirinya.

Ahli Teknologi Industri Pertanian, IPB University yang membeber tandanya.

Investigasi yang mengambil 268 sampel beras dari 212 merek di 10 provinsi itu menemukan, sebanyak 85,56 persen beras premium tidak dijual sesuai standar mutu.

Adapun 59,78 persen di antaranya dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET), serta 21,66 persen memiliki berat lebih rendah daripada yang tertera di kemasan.

Untuk kategori beras medium, 88,24 persen tidak sesuai mutu SNI, 95,12 persen melebihi HET, dan 9,38 persen tidak sesuai berat kemasan.

Beras-beras yang tidak sesuai SNI maupun keterangan pada kemasan produk, disebut sebagai beras oplosan. 

Ahli Teknologi Industri Pertanian, IPB University, Profesor Tajuddin Bantacut, menuturkan, secara harfiah, beras oplosan berarti beras yang dicampur dengan bahan lain.

“Jadi, oplos itu tidak selalu bermakna negatif, seharusnya demikian, tetapi dalam konteks bahasa kita, artinya negatif,” ujar Tajuddin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/7/2025).

Ia membeberkan tiga jenis pencampuran (oplos) dalam konteks beras yang memiliki makna berbeda.

Pertama, beras campur (mixed rice).

Dalam hal ini, beras dicampur dengan bahan atau jenis karbohidrat lain, seperti jagung, hingga menghasilkan produk bernama beras jagung.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved