Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lipsus Pemindahan Makam Pahlawan

Penjaga Makam Kyai Modjo di Tondano Minahasa Tolak Keras Wacana Pemindahan ke Jateng

"Saya secara pribadi tidak setuju," ujar Arbo dengan suara lantang sambil menghentakkan kakinya sebagai bentuk penegasan sikap.

Tribunmanado.com/Petrick Sasauw
MAKAM KYAI MODJO - Makam Kyai Modjo di Desa Kembuan, Kecamatan Tondano Utara, Minahasa, Sulawesi Utara, dan penjaganya, Arbo Baderen (67), Senin (28/7/2025). Arbo menolak pemindahan makam tokoh sejarah tersebut ke Jawa Tengah. 

"Jadi garis besar, saya mewakili masyarakat Jaton tidak menyetujui dgn adanya relokasi makam Kyai Modjo, dengan alasan seperti apa yang saya sampaikan tadi," pungkasnya.

Sejarah Singkat Kyai Modjo

Kyai Modjo, atau dikenal juga dengan nama Kyai Muslim Muhammad Halifah adalah seorang tokoh penting dalam sejarah perlawanan terhadap penjajahan Belanda di abad ke-19. 

Ia merupakan penasihat spiritual sekaligus pemimpin religius dalam Perang Jawa (1825–1830) yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro.

Setelah ditangkap oleh Belanda pada tahun 1829, Kyai Modjo bersama 63 pengikutnya diasingkan ke Minahasa, Sulawesi Utara. 

Ia menetap di Tondano hingga akhir hayatnya pada tahun 1849. 

Di tempat pengasingan itu, komunitas Jaton terbentuk sebagai hasil percampuran budaya antara Jawa dan Minahasa.

Makam Kyai Modjo berada di Desa Kembuan, Kecamatan Tondano Utara.(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved