Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Lipsus Pemindahan Makam Pahlawan

Penjaga Makam Kyai Modjo di Tondano Minahasa Tolak Keras Wacana Pemindahan ke Jateng

"Saya secara pribadi tidak setuju," ujar Arbo dengan suara lantang sambil menghentakkan kakinya sebagai bentuk penegasan sikap.

Tribunmanado.com/Petrick Sasauw
MAKAM KYAI MODJO - Makam Kyai Modjo di Desa Kembuan, Kecamatan Tondano Utara, Minahasa, Sulawesi Utara, dan penjaganya, Arbo Baderen (67), Senin (28/7/2025). Arbo menolak pemindahan makam tokoh sejarah tersebut ke Jawa Tengah. 

Isu pemindahan makam pahlawan nasional Kyai Modjo dari Desa Kembuan, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara ke Pulau Jawa mulai mencuat dan menjadi sorotan publik. 

Wacana ini disebut berasal dari kebijakan pemerintah pusat yang ingin memulangkan para pahlawan nasional ke tanah kelahirannya masing-masing.

Hal ini dibenarkan oleh Alfian Kyai Demag, yang juga dikenal sebagai Ki Jaton Pamungkas, pengurus Kerukunan Keluarga Jaton Indonesia (KKJI) sekaligus keturunan keenam dari Kyai Modjo.

Saat ditemui di kediamannya di Kampung Jawa, Kecamatan Tondano, Senin (28/7/2025), Alfian menyampaikan, wacana pemindahan tersebut memang benar adanya.

"Memang benar ada wacana pemindahan dari pemerintah pusat. Informasinya juga sudah diketahui masyarakat," ujar Alfian.

Meski demikian, ia secara pribadi menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana tersebut. 

Menurutnya, pemindahan makam Kyai Modjo akan membawa dampak besar.

Terutama bagi masyarakat Kampung Jawa yang sebagian besar merupakan keturunan langsung dari sang pahlawan.

Katanya, Kyai Modjo datang bersama 63 pengikutnya, dan mereka semua menikah dengan putri-putri Minahasa

Kemudian, seluruh anak-anak dan keturunan dari Kyai Modjo sudah menetap di sini. 

Kata dia, Kyai Modjo datang bersama dengan keluarganya.

"Kalau hanya Kyai Modjo sendiri yang datang ke sini dulu, mungkin tidak masalah dipindahkan. 

Tapi faktanya beliau datang dengan para pengikutnya dan punya banyak keturunan di sini," tegasnya.

Ia menambahkan, Kyai Modjo sendiri tidak menikah lagi setelah berada di Minahasa.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Tulang Belulang yang Ditemukan di Kapal KM Barcelona VA Bukan Rangka Manusia

Baca juga: Breaking News: Rekening Sinode GMIM di BSG yang Diblokir Polda Sulut Dibuka Kembali

Namun para pengikutnya telah berbaur dan membentuk komunitas yang kini dikenal sebagai masyarakat Jaton (Jawa Tondano).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved